CAPTER 8

6K 204 3
                                    

Bagaimanakah jadinya jika seseorang yang sangat kita cintai pergi meninggalkan kita di saat kita sedang merasakan kesedihan yang sangat dalam...
Bersama cinta semua nya terasa lebih indah bukan...


Merry membanting beberapa buku di atas meja nya dengan penuh kekesalan. Ia sudah tidak sabar untuk memberi Daniel perhitungan karena sudah berani mencium bibir nya tanpa izin.

"Ini nama nya pelecehan sexsual!" ujar Merry. Sambil mengepal kan kedua tangan nya di tepian meja. Sayang nya Daniel belum juga datang ke kantor. Biasa nya dia akan datang lebih dulu dari nya tapi kali ini tidak. Membuat Merry curiga, kalau Daniel sengaja tidak masuk hanya untuk menghindari makian Merry.

Merry berjalan menuju arah jendela, mata nya mencoba mencari mobil Daniel di parkiran tapi kebetulan tepat sekali pas mobil Daniel baru saja datang menuju ke parkiran. Mata Merry terus saja memperhatikan sampai akhir nya Daniel turun dari mobil nya lalu berjalan ke sisi mobil sebelah kiri untuk membuka kan pintu penumpang.

Merry penasaran siapa yang ada di dalam mobil nya itu.

Sepasang kaki turun dengan high heels warna hitam bertali dari mobil nya. Kulit nya terlihat begitu mulus dan terawat, menandakan kalau seseorang itu adalah seorang wanita .

Wanita itu keluar, sekarang mata Merry bisa melihat dengan jelas keseluruhan wanita itu.

High heels warna hitam bertali, baju dress di atas lutus berwarna coklat muda dengan rambut pendek yang di biarkan tergerai di atas bahu nya membuat terlihat lebih serasi dengan warna kulit nya.

"Cantik, siapa dia?" tanya Merry pada diri nya sendiri.

Mata Merry melihat tangan wanita itu mengait lengan Daniel lalu pergi masuk ke perusahaan setelah senyuman manja itu di pamerkan kepada Daniel namun Daniel terlihat biasa saja tak ada respon feedback yang lebih baik dari selain diam dan melirik nya sebentar.

Merry merasa lemas dan tak bersemangat melihat Daniel yang begitu dekat denga wanita itu. "Apa mungkin dia adalah tunangan nya Daniel." gumam Merry yang kemudian duduk kembali ke kursi nya.

Merry terus saja diam tercenung memikir kan Daniel dan wanita itu, hingga ia mendengar suara sepatu datang menuju ruangan nya. Suara sepatu itu ramai seperti bukan hanya satu orang saja yang hendak masuk ke ruangan nya.

Merry segera memperbaiki posisi duduk nya agar terlihat sedang fokus bekerja. Tanganya yang sedari tadi menyangga dagu nya kini mulai sibuk menulis.

"Pagi, sayang!" sapa Daniel sambil melepaskan kaitan tangan wanita itu.

Daniel berjalan cepat dan langsung saja mencium pipi Merry di hadapan wanita itu tanpa izin.

Jelas Merry sangat syok, mata nya membelalak sambil menelan ludah dalam-dalam tapi diam saja bagai patung. Tidak menyangka, Daniel segila itu. Merry benar-benar ingin sekali mencakar-cakar wajah tampan Daniel yang menyebal kan itu. Bagaimana nanti expresi wanita itu setelah melihat kelakuan nya itu.

Merry juga melihat wanita itu begitu syok memandang mereka berdua yang baru saja Daniel mencium pipi Merry layak nya seorang pacar. Wanita itu berdiam diri bagai patung dengan mulut membulat dan mata membelalak.

Sinting nya Daniel malah tersenyum sambil mendongak dengan tubuh membungkuk dan meja yang menopang satu tangan nya ke arah wanita itu dengan sangat menyebalkan bagi seorang wanita seperti dia.

"Daniel!!! Apa-apaan kau ini! Kau mencium dia di depan ku!" teriak wanita itu emosi seperti nya tidak terima dia di perlaku kan tidak menyenang kan oleh Daniel.

"Kenapa, Starla? Apa kau terkejut?" tanya Daniel pura-pura bodoh.

"Kau gila Daniel! Aku ini tunangan mu tapi yang kau cium justru perempuan lain!"

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang