CAPTER 27

3.4K 124 14
                                    

Aku akan terus menjagamu
Sampai wakru yang indah itu
Datang.
Menjemput aku dan kamu lalu menjadi
Kita.

Satu hari kemudian...

Setelah kepergian Nenek nya, Merry jadi lebih banyak murung. Malas untuk melakukan hal apa pun bahkan untuk keluar pun tidak ada keinginan sama sekali.

Wajah nya murung berdiam diri memandang keluar dari jendela kamar nya bersamaan dengam air hujan yang turun pagi ini. Mata nya sembab habis menangis semalaman bahkan barusan pun dia habis menangis.

Tatapan nya kosong seperti tidak ada semangat untuk hidup lagi. Ia merasa untuk apa lagi hidup jika satu persatu orang yang ia cintai akan pergi meninggal kan nya.

Sebelum itu terjadi, Merry ingin mencoba menjauhi Daniel. Ia tidak ingin jika nasib nya sama seperti keluarga nya apabila dekat dekat dengan nya. Ia merasa bahwa dia adalah pembawa sial. Jadi bukan Daniel yang pembawa sial melain kan diri nya sendiri.

Merry menghela nafas lelah.

Sepi.

Hanya suara air hujan yang terdengar sekarang. Membuat Merry hanyut dalam kesedihan. Entah sampai kapan ia akan terus berdiam seperti itu.

Hampa.

Tidak ada lagi yang dapat membuat nya tersenyum untuk saat ini. Daniel? Ah...memikir kan nya membuat Merry justru ingin menangis. Ia seperti tidak ingin lagi mencintai dan di cintai. Ia berfikiran untuk hidup sendiri saja. Jadi tidak akan ada lagi orang yang mati oleh karna nya.

"Merry! Keluar lah! Aku ingin bicara dengan mu, Merr!!!" teriakan seseorang dari luar rumah membuat Merry tersentak dan terkejut karna suara itu adalah suara nya Daniel.

Merry mendengus lalu berjalan keluar kamar cepat cepat menghampiri jendela dekat pintu. Ia tidak membuka kan pintu nya karna memang dia sedang tidak ingin bertemu dengan siapa pun untuk saat ini termasuk Daniel apalagi dia masih marah gara gara masalah kemarin. Merry cukup mengintip nya saja dari balik kordeng.

Seluruh tubuh Daniel basah kuyup. Dia bela belain datang kerumah Merry dan berdiri di halaman rumah Merry sambil memohon agar Merry keluar.

Sebenar nya Merry tidak tega melihat keadaan nya yang sudah seperti orang tidak waras. Tapi, Merry benar benar sedang tidak ingin bertemu dengan nya. Yang ada Merry akan semakin bertambah sedih lagi.

"Merry aku tau kamu ada di dalam. Tolong keluar lah Merry!!! Tolong jangan begini kan aku. Aku tidak sanggup jika kamu begini kan aku. Aku sangat mencintai mu." Daniel terus bersuara agar Merry simpati dengan nya.

Namun sayang nya Merry menggeleng lambat tetap tidak ingin keluar. Kedua mata Merry berkaca kaca tapi seperti tidak ingin menjatuh kan air mata itu. Mungkin airmata nya sudah kering untuk menangis lagi. Tetapi, hati nya sakit jika harus menahan air mata itu.

Tidak Merry! Kamu harus kuat tidak boleh lemah hanya karna cinta. Kamu harus bisa menjadi Merry yang cuek seperti dulu lagi. Ucap Merry dalam hati lalu berjalan menuju ke kamar nya membiar kan Daniel terus berteriak di depan sana. Merry sudah tidak perduli lagi.

Sampai di kamar Merry membanting tubuh nya ke atas kasur. Lalu membenam kan wajah nya di atas bantal mencoba menenang kan pikiran nya. Dan beberapa kali menutup telinga nya dengan tangan agar tidak mendengar suara Daniel yang sedang berteriak teriak itu memanggi nya supaya keluar.

"Kamu jahat Merry!" cetus Daniel berteriak untuk yang terakhir kali nya setelah kemudian suasana kembali hening lagi dan suara mobil itu telah pergi menjauh meninggal kan halaman rumah nya.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang