Kau telah berhasil mematah kan hati ini.
Bahagia kah kau setelah kau hancur kan hidup ini menjadi berkeping-keping.Merry begitu pagi datang ke kantor, tapi sebelum Merry sampai ia memutus kan berhenti dahulu di jembatan untuk menemui pak tua. Ia berharap setelah bicara dengan nya akan menemukan titik pencerahan dalam menangani masalah nya dengan Daniel.
Pak tua itu terlihat sedang terkantuk kantuk duduk di dekat grobokan nya dan langsung sumringah ketika melihat kedatangan Merry.
"Pagi pak tua." sapa Merry setelah memarkir kan motor nya di pinggir jalan.
"Ehhh, pagi Neng." sambut pak tua ramah dan hangat. "Sudah lama pak tua tidak bertemu denganmu." ujar pak tua kemudian yang langsung berdiri.
"Iya, maaf yah pak tua, sekarang aku jadi begitu sibuk dengan pekerjaan ku." tutur Merry.
"Ohh... Ya nggak papa kok Neng. Asal kan kamu sehat sehat saja." pak tua itu tertawa kecil.
Merry terdiam menunjukan wajah sedih dengan maksud ingin memberitahu pak tua bahwa dia sedang tidak baik baik saja. Hati nya terluka dan tidak bisa menahan rasa sakit nya yang begitu menusuk.
"Ehhh...kenapa wajah mu di tekuk?" tanya pak tua khawatir.
Merry duduk di kursi dengan wajah lesu tak bersemangat di ikuti pak tua yang kemudian ikut duduk di bawah.
"Cerita lah Neng sama pak tua. Ada apa?"
"Aku sedih pak tua."
"Aduh... Sedih kenapa atuh Neng?" tanya pak tua penasaran.
"Kata pak tua jatuh cinta itu indah, kata pak tua jatuh cinta itu bisa membuat seseorang merasa sangat bahagia. Tapi kenyataan nya tidak pak tua. Justru aku merasa menderita oleh karna nya."
"Apa kau sudah jatuh cinta?"
Merry diam menatap pak tua seperti ragu untuk mengiya kan. Tapi akhir nya ia memgangguk.
Pak tua itu menghela nafas lalu menunduk.
"Jatuh cinta itu memang indah, dan bisa membuat segala nya berubah. Yang jahat bisa menjadi baik, yang baik bisa menjadi jahat dan tidak semua cinta itu indah. Tergantung nasib percintaan nya. Akan mendapat kan cinta yang benar-benar tulus atau hanya sekedar senang senang sesaat. Yang nanti nya hanya akan menyakiti kepada satu pihak." jelas pak tua.
"Bagaimana dengan perasaan ini? Yang tanpa balas." ucap Merry frustasi.
"Apa kau sudah mengungkap kan nya?" tanya pak tua.
Merry diam lagi sebelum menggeleng pasrah.
"Kenapa kau tidak coba untuk mengungkap kan perasaan mu? Tidak ada salah nya kau katakan pada nya, agar kau juga tau bagaimana perasaan nya."
"Menurut mu, apakah setelah aku katakan perasaan ku terhadap nya, semua nya akan baik baik saja?"
"Setidak nya hati mu lega, karna sudah mau mengungkap kan perasaan mu yang selama ini terpendam."
Merry tersenyum ia merasa telah mendapat kan pencerahan dari pak tua. Ada benar nya omongan pak tua itu. Merry mendapat sedikit semangat untuk berangkat ke kantor. Sudah bersiap untuk mengungkap kan perasaan nya. Tidak perduli akan seperti apa jadi nya nanti setelah ia mengungkap kan kejujuran terhadap Daniel.
"Baik lah pak tua. Aku rasa ada benar nya juga omongan mu. Mungkin aku memang harus mengungkap kan perasaan ku terhadap nya."
"Bapa mendukung mu, nak. Semangat yah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE
RomanceSEGERA ================== Merrya Natasya, perempuan cantik blasteran Indo-Jerman. Setelah nya lulus sekolah dia memutuskan untuk melamar kerja di sebuah perusahaan yang sangat besar. Namun jika di lihat dari kriteria penerimaan calon karyawan di per...