CAPTER 29

3.2K 112 7
                                    

Semakin hari semakin membuat keadaan ini di penuhi dengan warna hitam. Semua terasa surap tanpa ada kepastian.

Merry masih menatap kaca yang telah di tulisi dengan kata 'Im waiting you', itu. Hujan yang turun sore ini membasahi seluruh bunga bunga cantik yang tumbuh di halaman rumah, namun tetesan tetesan itu terlihat begitu memilu kan hati nya.

Di saat hujan deras seperti ini seharus nya Daniel ada di sini bersama Merry, menghabis kan waktu bersama dengan bercanda dan tawa, karna memang itu lah yang sangat di harap oleh Merry bukan malah pergi meninggal kan nya dan membuat sebuah penantian yang tidak pasti.

Mata nya menatap kosong, memperhati kan tetesan tetesan air hujan yang menetes di kaca begitu banyak sehingga membuat tulisan itu tak nampak jelas untuk di lihat atau pun di baca.

Daniel...apa kah harus sesulit ini untuk mencintai dan memiliki mu? Hati ku terlalu lelah menahan rasa sedih ini sendiri yang begitu menciut kan harapan ku untuk bisa memiliki mu selama nya. Semua ini sudah terbaca jelas, bahwa kau akan lebih memilih Ayah mu daripada aku, semakin membuat ku tidak yakin akan kisah cinta ini. Ucap Merry dalam hati bersamaan dengan airmata nya yang mengalir melalui kedua pipi putih dan mulus itu.

Mata nya kemudian beralih menatap arah pintu yang di biar kan di buka itu, karna Merry takut sendirian di ruangan ini. Ia takut tidak bisa melawan rasa sedih oleh karna ruangan ini yang terasa begitu sepi dan sunyi. Meski begitu, Daniel tetap juga tak nampak kan diri nya dari arah pintu itu, membuat nya semakin sedih dan merasa lelah atas penantian nya.

Mungkin kah kau akan datang kembali, Daniel...? Tanya Merry pada diri nya sendiri ia kemudian melangkah lambat menuju arah pintu itu lalu keluar sambil memandangi air hujan yang terus turun dan terjatuh menetes ke bumi.

Merry menarik nafas lalu menghembus kan nya kembali ke udara. Kedua tangan nya di julur kan untuk menegadahibair menetes itu sehingga membuat kedua telapak tangan nya basah.

Kembali lah Daniel... Kenapa kau begitu lama. Kau bilang cuma sebentar, tapi kau membohongi ku lagi. Ucap Merry dalam hati sambil menangis tanpa suara. Kedua tangan nya dengam cepat menutupi wajah nya.

Ia tidak begitu mengerti dengan kehidupan ini. Dulu, ketika masih kecil ia merasa perjalanan hidup nya tidak sesulit ini tapi ketika beranjak dewasa semua terasa berubah sangat drastis bahkan untuk mendapat kan sebuah cinta dari seseorang pun sangat lah sulit, penuh banyak halang rintang. Dan rasa cinta itu sendiri tidak bisa di cegah, semua mengalir begitu saja.

***

Daniel berlari begitu cepat ketika sampai di bandara menuju ke sebuah tempat yang sudah di tunjuk kan oleh sang Ayah sebelum nya. Ia terlihat begitu panik dan khawatir terhadap kesehatan Ayah nya. Nafas nya terengah engah ketika dia kemudian berhenti sampai di tempat itu yang mana di situ hanya ada Starla seorang.

Daniel bertanya tanya dalam hati temtang keberadaan sang Ayah lalu kenapa Starla ada di sini membuat nya tidak habis fikir dan tak mengerti. Starla terlihat sedang duduk menunduk menatap layar ponsel nya sambil tersenyum senyum sendiri. Langkah Daniel pun memelan mendekati nya dan berhenti tepat di depan nya.

"Starla!" panggil Daniel.

Mendengar suara Daniel, Starla langsung mendongak terkejut dan begitu bersemangat langsung berdiri memeluk Daniel. "Daniel akhir nya kau datang juga." ucap Starla di pelukan nya namun Daniel segera melepas pelukan itu lalu menanya kan dimana keberadaan Ayah nya.

"Di mana Ayah ku?"

Bukan nya langsung di jawab, Starla malah mengulum senyum malu malu jelas membuat Daniel sangat tidak sabar lagi untuk menunggu terlalu lama untuk mendapat jawaban dari Starla.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang