CAPTER 7

6.9K 218 5
                                    

Ini adalah tentang bagaimana seseorang jatuh cinta namun ia tak menyadari. Jika cinta itu benar ada, seharus nya tidak akan ada yang menyakiti dari salah satu nya. Jika memang ada yang menyakiti berarti itu bukan cinta nama nya.

09:00 AM
( Hari minggu )

Merry sedang memilih-milih belanjaan untuk di beli di sebuah mini market. Satu persatu barang ia ambil dari rak dan menaruh nya ke dalam ranjang.

Tiba-tiba ia melihat sebuah pena yang sangat cantik. Dia mengambil nya dan berfikir, Daniel pasti akan suka menggunakan pena nya kala mengerjakan sesuatu yang penting.

Sebuah tangan dengan cepat mengambil Pena itu dari tangan Merry. Sontak Merry terkejut dan berbalik.

Daniel mengangkat satu alis nya ke atas sambil tersenyum miring ketika wajah mereka saling bertemu.

"Kamu! Ngapain kamu di sini?" tanya Merry syok saat mengetahui Daniel ada di dekat nya sekarang yang seperti siluman, selalu saja nongol tiba-tiba.

"Ngikutin kamu." jawab Daniel datar. "Kamu ngapain mantengin pen ini? Nggak punya duit kah buat beli pen ini?" ledek Daniel sambil memutar-mutar pen dengan jari nya.

Merry membelalak kesal.

"Jangan sok tau deh!" cetus Merry yang kemudian langsung berbalik badan untuk pergi ke tempat lain menjauhi Daniel.

Daniel tak perduli dengan sikap Merry yang dingin bahkan dia tetap mengikuti langkah Merry dari belakang sambil memperhatikan nya memilih-milih belanjaan yang mau di beli dari rak.

"Tadi, aku mau main ke rumah mu, tapi aku lihat kamu keluar dari rumah dengan sepeda motor mu, ya sudah terpaksa aku mengikuti mu." jelas Daniel yang masih berdiri memperhatikan Merry yang posisi nya sekarang sedang membungkuk mengamati bararang-barang di rak lalu mengambil sebuah parfum, memasukan nya kedalam ranjang.

"Apa kamu nggak ada kerjaan lain selain mengikuti ku sampai kemari?" ucap Merry sambil berjalan kembali dan Daniel yang masih mengekor di belakang nya.

"Kan hari minggu, libur. Ya jelas dong nggak ada kerjaan." ucap Daniel apa ada nya.

"Daripada kamu ngikutin aku terus mending kamu cari kegiatan lain yang lebih berguna. Seperti, mengajak tunangan mu jalan-jalan, mungkin tunangan mu akan sangat merasa senang."

"Aku tidak punya tunangan. Karena aku tidak akan menikah." ucap Daniel seperti sedikit kesal tunanganya di sebut-sebut.

Merry kembali berjalan dan Daniel terus mengikuti nya tanpa ada rasa malu.

"Please Daniel, jangan buntuti aku!" Merry berhenti sehingga hampir saja Daniel membentur tubuh nya.

"Kenapa? Kamu nggak suka?"

"Ya, aku nggak suka!"

"Tapi sayang nya aku suka, Merrya Natasya." ucap Daniel yang berhasil membuat Merry lelah mengurusi nya.

"Terserah kau saja, lah!"

"Ya, kurasa begitu lebih baik." ujar Daniel tanpa dosa.

Merry mendengus. Tak bisa di pungkiri kalau Daniel adalah manusia yang sudah kelewatan cerdas nya. Selalu saja bisa menjawab saat Merry hendak ingin memojokan nya atau mungkin dia adalah manusia yang sudah terlanjur cerewet.

Setelah belanjaan di rasa cukup, Merry segera berjalan menuju kasir untuk membayar barang-barang belanjaan nya yang cukup banyak.

Merry mencoba menoleh ke belakang ingin memastikan apakah Daniel masih berada di belakang nya atau tidak.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang