CAPTER 12

5.3K 187 4
                                    

Pujaanku berhentilah bersembunyi
Aku lelah mencari
Kau adalah potongan hati yang hilang...
Berharap akan segera kembali...


Waktu terus berlalu, Merry telah ketiduran di atas perut Daniel masih dalam posisi duduk di pinggir tempat tidur. Tak terasa Merry sudah menemani Daniel begitu lama, ia juga tidak tahu, mungkin sang Nenek akan kembali memarahi nya.

Semenjak kenal dengan Daniel Merry merasa telah berbeda, ia merasakan bukan Merry yang dulu lagi, yang selalu bersedih, tercenung atau melamuni nasib hidup nya karena terus-menerus merindukan orang tua nya yang sudah meninggal.

Tapi, Daniel telah mengisi hari-hari nya, meski pun di isi dengan hal-hal yang menjengkel kan. Dan ciuman itu, ciuman pertama itu, diam-diam Merry terus memikir kan itu, dia merasa bahagia. Mungkin jika Daniel tahu tentang Merry yang suka senyum-senyum sendiri di balik bantal nya ketika hendak tidur, ia akan menganggap Merry manusia yang sangat aneh dan sudah gila. Hal itu sangat berbeda dengan Daniel, mungkin karna dia sudah terlalu banyak mencium wanita-wanita cantik dan sexy di luar sana.

"Aduh... Ini siapa siah?" dumal Daniel saat bangun dari tidur nya.

Merry yang masih tidur dengan nyaman nya tak mendengar dumalan Daniel.

Tak sengaja Daniel menyentuh kepala Merry. Ia menengok muka nya. "Merry..." gumam Daniel tidak percaya bahwa perempuan cantik itu masih setia menemani nya dalam penjagaan mimpi.

Wajah Merry terlihat begitu lelah sehingga tidur nya sangat pulas. Tadi nya Daniel ingin membangun kan Merry tapi melihat wajah nya yang melas membuat dia mengurung kan niat nya. Dengan pelan ia mengangkat kepala Merry dan meletakan di atas kasur ketika ia hendak bangun dari tempat tidur nya. Kebetulan Daniel sudah membaik dari sakit nya.

Lalu Daniel turun, dengan pelan juga ia membopong Merry, memindah kan nya ke atas tempat tidur meskipun sedikit merasa kesulitan dan berat juga mengingat tenaga nya yang belum pulih sempurna.

Setelah Merry di pindah kan ke tempat tidur, Daniel segera menyelimuti nya, sekarang yang terlihat hanya bagian wajah Merry saja.

Daniel duduk diam di tepi tempat tidur sambil memandangi wajah Merry, tanpa sadar pula ia telah tersenyum senyum sendiri.

"Merry, kau begitu sangat cantik. Tapi sayang, kamu jual mahal." ucap Daniel lirih lalu tersenyum manis. "Coba kamu nggak jual mahal, pasti sudah ku jadi kan pac..." Daniel terdiam tak melanjut kan kalimat nya, tiba-tiba dia mengingat akan satu hal.

"Ahh,,, tidak-tidak! Aku tidak boleh jatuh cinta dengan Merry. Aku tidak ingin menyakiti nya. Karna, aku tidak akan menikah. Aku tidak akan pernah menikah!" ucap Daniel pada diri nya, lalu beranjak pergi meninggal kan Merry di kamar nya.

Ia keluar rumah setelah mengambil kunci mobil nya satu lagi. Dia tidak pernah merasa pusing dan kesulitan meskipun mobil nya di derek poslisi karena dia mempunyai banyak mobil di rumah.

"Pa, nanti tolong urusin mobil saya yang sedang di aman kan polisi yah. Saya mau keluar sebentar, nanti kalo Merry bangun dan mencari saya, bilang saja saya akan segera kembali, dan jangan biar kan Merry pulang sebelum aku kembali!" Daniel memerintah kepada petugas keamanan rumah nya.

"Siap, tuan!" sahut penjaga itu dengan tegas.

Setelah itu Daniel pergi dengan mobil nya melaju ke sebuah supermarket. Di sana dia membeli beberapa bahan untuk di masak.

Setelah sekira nya cukup untuk di beli ia segera membayar nya di kasir lalu kembali ke mobil nya membawa belanjaan.

"Apa benar aku sudah mencintai Merry?" tanya Daniel pada diri nya sendiri dalam perjalanan pulang. "Kalo benar aku mencintai Merry bagaimana nasib percintaan ini? Aku tidak bisa membuat hati nya patah, aku tidak ingin membuat nya menangis lagi karena kebodohan ku."

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang