CAPTER 28

3.7K 106 10
                                    

Jika aku adalah yang terindah untuk mu maka perjuangkan lah aku.



Tepat pukul setengah enam pagi hari Daniel bangun. Tiba tiba saja Starla sudah duduk di samping Daniel yang sedang tidur. Daniel terbangun karna merasa kan ada sesuatu yang mengusap pipi nya lembut.

Ketika mata itu membuka malas mengintip sedikit bayangan. Sosok itu membuat Daniel sangat terkejut dan tersentak segera duduk. Ia tidak menyangka Starla akan datang sepagi ini ke rumah nya.

"Loh, Starla!" cetus Daniel.

Starla tersenyum lebar.

"Ngapain kamu datang sepagi ini ke rumah ku?" tanya Daniel heran.

"Aku kan tunangan mu. Jadi aku bebas dong datang ke rumah mu kapan saja. Lagipula aku kesini untuk menjemput mu berangkat kerja. Sudah beberapa hari ini kamu tidak berangkat kerja. Kemana saja kamu?" ucap Starla mengintrogasi.

Daniel gugup. Dia heran kenapa bisa sampai tau kalau dia beberapa hari ini tidak berangkat bekerja karna terus memikir kan Merry.

"Aku lagi nggak enak badan." sahut Daniel malas. Sontak membuat Starla refleks langsung menempel kan punggung tangan nya di kening Daniel untuk mengecek suhu badan nya namun dengan sigap Daniel langsung menyingkir kan pelan tangan nya dari kening nya sangat malas sekali melihat dia yang begitu perhatian terhadap nya.

"Hari ini aku tidak ingin berangkat bekerja. Aku ada urusan." ucap Daniel dengan wajah lesu bahkan kedua mata nya pun malas untuk menatap Starla.

"Ih kamu kok gitu sih. Kamu nggak boleh gitu dong. Nanti kalo Ayah kamu tau pasti dia akan marah karna kamu malas malasan datang ke kantor." ucap Merry mencoba membuat Daniel merasa cemas sedikit memberi sindiran mengenai Ayah nya.

Daniel melirik Starla sinis seraya berdecak malas.

"Plis deh. Jangan bicara macam macam sama Ayah ku. Atau kalau tidak kamu akan menyesal." ucap Daniel mengancam seraya membuka selimut yang masih menyelimuti setengah badan nya.

Merry mendelik menatap nya yang sedang turun dari tempat tidur itu.

"Kamu kenapa sih kalo bicara sama aku selalu jutek seperti itu. Aku ini tunangan mu Daniel. Sebentar lagi aku akan menjadi istri mu." cetus Starla di hadapan Daniel sambil menunjuk nunjuk dada nya dengan jari telunjuk. Ia terlihat sangat kesal di buat nya oleh karna sikap Daniel yang semakin membuat nya geram.

Daniel mendengus kan kekehan.

"Menjadi istiriku? Duh, jangan mimpi, plis. Ok!"

"Why?" Starla menodong.

"Karna aku tidak akan pernah menikah." sahut Daniel datar seraya mengambil handuk yang tercantel di dinding kamar nya.

Merry membelalak seraya membulat kan bibir nya sempurna.

"Kau akan menikah Daniel. Cepat atau lambat Ayah mu akan pulang untuk menentukan tanggal pernikahan kita." cetus Starla yang membuat langkah Daniel terhenti tepat di depan pintu kamar mandi.

Beberapa saat Daniel mendiam di sana. Merry pun seperti merasa puas dengan ucapan nya barusan yang membuat Daniel merasa cemas ujar nya sambil tersenyum licik.

"Terserah." ucap Daniel datar seraya menoleh nya sekilas ke belakang lalu segera masuk ke dalam kamar mandi.

Starla pun membelalak kembali sambil membulat kan bibir nya melihat sikap Daniel yang benar benar acuh tak acuh.

Di dalam kamar mandi tangan Daniel mengepal satu kupalan tangan nya pun di hantam kan ke dinding kamar mandi melampias kan amarah nya mendengar semua ucapan ancaman seorang Starla ayu Sanjaya.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang