Seperti biasa
Aku sedang Rindu.
Kau tau bagaimana rasa nya ini?
Aku ingin bertemu
Aku ingin memeluk mu
Walau sebentar.Malam yang dingin hanya terdengar suara rintik hujan yang masih tersisa. Musim hujan yang membawa kehidupan semakin terasa dingin dan membeku. Merry terlihat duduk menekuk kan kedua kaki dan membiar kan dagu nya menyatu dengan lutut tepat di atas kasur. Mata nya bengkak akibat menangis terlalu lama, mata bengkak itu pun masih belum lelah untuk mengeluarkan airmata nya.
Peristiwa tadi pagi terus saja terbayang bayang ia merasa semua yang ia alami hanya lah sebuah mimpi belaka. Ingin rasa nya menjerit sekeras keras nya Namun semua di rasa percuma, meski pun menangis darah semua nya tetap tidak akan berubah membaik sedikit pun seperti sedia kala ketika Brahman belum kembali ke Indonesia.
Entah apa yang harus ia lakukan untuk menyelamat kan hubungan nya. Tidak mungkin hubungan yang sudah terjalin begitu indah akan berakhir begitu saja, Merry sama sekali tidak pernah ingin membiar kan semua itu hancur begitu saja.
Suara isak tangis nya kini mulai terdengar semakin jelas. Air mata nya terus mengalir. Hanya menangis dan terus menangis yang bisa ia lakukan untuk saat ini ketika ia menyadari begitu lemah diri nya untuk melawan seorang Brahman yang bisa melakukan apa saja yang ia ingin kan termasuk memisah kan hubungan percintaan anak nya.
"Daniel...sedang apa kamu? Aku rindu." ucap Merry bersamaan dengan suara isak tangis nya. "Aku tidak ingin kehilangan mu. Aku sangat mencintai mu. Tuhan...aku mohon jangan pisah kan kami." Merry terus saja berbicara pada diri nya sendiri.
Rumah yang sepi dan sunyi. Hanya ada Merry seorang. Mungkin jika kalian seperti Merry kalian tidak akan kuat.
Tak henti henti nya Merry terus menyapu air mata nya yang mengalir membasahi pipi. Mencoba kuat menghadapi kisah hidup nya yang berliku. Ia bingung harus bercerita dengan siapa, bahkan teman saja tak ada. Sekilas dia teringat dengan Gladis satu satu nya teman nya. Ia ingin sekali pergi ke rumah nya, tapi di luar masih turun hujan dan sangat dingin bagaimana nanti jika dia mengendarai motor. Lagi pula ia merasa jika ia pergi ke rumah Gladis dan mencerita kan semua nya hanya akan menambah sedih, apa lagi ketika tidak ada solusi sedikut pun, semua itu hanya akan percuma saja.
Keresahan itu semakin menjadi. Danil, Daniel, dan Daniel yang terus saja terpikir di otak nya. Ingin sekali tidur tapi tidak bisa, ingin sekali tidur tapi ada rasa takut, takut dengan keadaan perasaan rindu nya.
"Daniel...aku harus bagaimana? Aku sangat gelisah. Aku benar benar sangat gelisah!" ucap Merry sedikit menggertak pada diri nya sendiri seperti mendorong nya untuk segera bangkit lalu pergi keluar untuk menemukan sebuah ketenangan.
"Ku rasa aku harus datang ke rumah Daniel." Merry segera turun dari atas kasur dan berjalan mengambil sebuah jaket yang tercantel di belakang pintu.
Malam ini juga tepat pukul setengah delapan Merry mengendarai motor nya menuju ke rumah Daniel tidak perduli apa yang akan terjadi. Inti nya ia hanya ingin melihat Daniel untuk mengobati rasa gelisah yang tak kunjung terobati.
Di sepanjang jalan Merry terus mengusap air mata yang mengalir di pipi bersama tetesan rintik rintik hujan yang turun.
Daniel...sehari tak bertemu dengan mu aku seperti mati. Sangat sulit aku bernafas. Mungkin kah aku akan mati terbunuh oleh rasa ini. Jangan kau biar kan aku mati begitu saja. Perjuangkan lah cinta kita, kau pun pernah berjanji pada ku apa pun yang terjadi kita akan berjuang bersama sama. Jangan lah kau patahkan harapan itu. Aku mencuntai mu, aku ingin hidup dengan mu sampai mati. Batin Merry.
Memang yang ia alami sangat lah berat dan rumit. Entah apa yang akan terjadi selanjut nya, apa kah mungkin Merry akan kuat ketika harus melepas kan orang yang sangat ia cintai dalam hidup nya untuk orang lain yaitu, Starla. Merry menggeleng kan kepala nya lambat ketika hati nya terus saja berkecamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE
RomanceSEGERA ================== Merrya Natasya, perempuan cantik blasteran Indo-Jerman. Setelah nya lulus sekolah dia memutuskan untuk melamar kerja di sebuah perusahaan yang sangat besar. Namun jika di lihat dari kriteria penerimaan calon karyawan di per...