CAPTER 16

4.5K 142 4
                                    

Beri aku kesempatan
Untuk memeluk tubuh mu sebentar...


Merry berjalan pelan menuju kantor, ia mencoba bersikap biasa saja setelah mengetahui segala permasalahan Daniel dari buku Diary nya.

Kini Merry mengerti, Daniel adalah seseorang yang menderita di balik kegilaan nya. Namun Merry merasa heran dengan nya, kenapa Daniel bisa sebegitu kuat melewati penderitaan itu sendiri dan berpura-pura bahagia di depan nya. Sungguh pasti itu sangat menyakiti hati nya.

Hari ini Merry sengaja membuat kan Daniel sarapan pagi, dengan susah payah dia membuat nya selepas subuh tadi sambil terkantuk kantuk. Makanan nya hanya makanan biasa,  tapi cara membuat nya yang lebih dari biasa, meskipun hanya nasi goreng.

Ia berharap Daniel akan menyukai nya dan memakan nya habis. Kalau perlu memuji nya. Mmm...masakan kamu enak banget, Merr. Besok bikinin lagi yah.

Hahaha... Tapi itu sangat tidak mungkin, bagi seorang Daniel Feliando, yang ada justru bakalan sebalik nya, mungkin.

"Selamat pagi, Pa Daniel." sapa Merry saat memasuki ruangan dan mendapati Daniel yang sedang duduk di kursi, menyandar kan punggung nya dengan mata terpejam.

"Pagi." jawab Daniel singkat dengan masih memejam kan mata nya.

Merry merasa heran dengan nya, padahal sudah di kantor tapi masih tetap mangantuk. Bagi Merry itu adalah sesuatu yang melanggar peraturan hidup yang baik apalagi saat menjelang memulai suatu pekerjaan.

Di letakan nya bekal makanan itu di meja Daniel. Sontak membuat Daniel membuka mata nya dan terkejut. "Apa itu?" tanya Daniel sambil memandangi bekal makanan itu.

"Sarapan buat Bapa."

Daniel terkekeh mendengar Merry memanggil nya Bapa.

"Merr, apa tidak terlalu ketuaan untuk memanggil ku Bapa." ucap Daniel yang masih menyisakan senyum di sana.

Merry diam memandang nya.

"Seperti nya tidak. Lagi pula sebentar lagi kau juga mau jadi Bapak Bapak kan."

"Heh, itu tidak akan pernah."

"Kenapa? Apa kamu masih tidak mau menikah? Heh, dasar manusia aneh!" cibir Merry.

"Apa kau bilang? Manusia aneh! Hati hati itu mulut kalo bicara."

Merry melirik nya sinis. "Memang kenyataan nya begitu kan. Mana ada manusia yang tidak menikah di dunia ini." sergah Merry.

"Ada!"

"Siapa?"

"Orang yang memiliki kekurangan pada tubuh nya, seperti bisu, tuli,tidak punya kaki, buta atau jelek mungkin."

"Dan kau salah satu nya dari ciri-ciri itu!"

Daniel membelalak. "What!!!"

Merry segera melangkah menuju meja nya dan duduk di sana tak memperduli kan nya lagi.

Daniel terdengar masih mengoceh-ngoceh sendiri seraya membuka bekal makanan itu dan seketika dia diam menatap nya.

"Ini kau yang buat, Merr? Atau jangan jangan kamu beli di luar terus kamu masukin ke wadah." tuduh Daniel memaksa pandangan Merry mengarah kepada nya yang sebelum nya sedang membaca sebuah berkas di meja nya.

"Ck. Menurut mu?" decak Merry malas yang kemudian kembali membaca.

"Sorry, aku tidak terbiasa makan makanan di pinggir jalan yang tidak higheinis." tukas Daniel seraya menggeser makanan itu malas.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang