CAPTER 37

2.5K 91 5
                                    

Ketika aku menangis.
Tak usah kau tanya bagaimana aku mencintai mu.
Karna airmata adalah sebuah bukti.




"Jangan sentuh aku!" sentak Merry ketakutan ketika sebuah tangan melingkar di pinggang nya dari belakang seraya melepas kasar tangan itu, ia masih sedikit sadar karna belum begitu mabuk namun sudah mulai merasa pusing.

"Sudah lah, kau tak usah banyak melawan. Akan ku buat kau melayang setelah ini." Ucap Andre sambil tersenyum nakal dan mata menyebal kan itu melirik ke arah teman teman nya dan di antara mereka terlihat dua wanita itu terkekeh melihat sikap Merry yang mabuk saja masih tetap jutek.

"Aduh, aku kenapa ini? Kenapa kepala ku tiba tiba terasa pusing begini?" Ucap Merry sambil memegangi kening nya dengan mata kunang kunang sehingga akhir nya ia terjatuh di pelukan Andre.

"Akhir nya kau pingsan juga. Begini kan lebih baik, jadi kau tidak banyak melawan." Ucap Andre merasa sangat bebas dan merdeka. "Aku cabut duluan yah." Pamit Andre kepada teman teman nya lalu segera pergi membawa Merry keluar dari bar setelah teman teman nya memberi kan izin.

"Oke. Hati hati di jalan. Puas puasin tuh perempuan sebelum di perawanin sama Fedro. Hahaha!" Ledek teman nya.

Andre terkekeh sambil menepuk bahu nya lalu pergi.

Terlihat Andre begitu tertatih menuntun Merry yang pingsan itu sehingga ia memutus kan untuk membopong nya agar bisa segera membawa nya masuk ke dalam mobil yang terparkir di luar.

"Ugh!" Gumam Andre ketika meletakan Merry di kursi penumpang bagian depan samping kursi kemudi terlihat ia begitu merasa pegal membopong Merry.

Setelah itu ia masuk ke dalam mobil dan menjalan kan mobil nya pergi meninggal kan lingkungan bar buru buru. Beberapa kali ia menoleh ke Merry yang masih duduk memejam kan mata nya. Ia tersenyum senyum sendiri. "Kau terlalu cantik untuk ku." Ucap Andre sambil mengemudi. Ia lalu mempercepat laju mobil nya karna sudah tidak sabar untuk memuaskan hasrat nya.

"Kau harus menjadi milik ku malam ini. Aku yakin kau berbeda dari perempuan perempuan lain nya yang pernah ku sentuh dan ku setubuhi." Kata nya kemudian dengan sangat yakin. "Hhhhuuuhhh!" seru nya senang.

***

Tiba di sebuah kamar hotel yang mewah, Andre segera merebah kan Merry ke atas kasur dari bopongan nya ia terdiam dan satu tangan nya menyingkir kan beberapa helai rambut yang menutup mata nya ke belakang telinga. Ia terus menatap wajah Merry yang menurut dia benar benar sempurna, bibir nya yang tipis dan merah merona, bulu mata nya yang panjang dan sangat lentik, alis nya yang tebal dan wajah nya yang putih mulus. Satu persatu ia sentuh dengan jari jari tangan nya. "Kau sangat cantik, kau tau aku benar benar sangat beruntung malam ini menjadi laki laki pertama yang bisa menyetubuhi mu, menciumi bibir mu." Ucap Andre sambil mengusap usap lembut pipi Merry dengan jari telunjuk nya sedang kan Merry masih tergeletak tak sadar kan diri.

Andre terlihat sudah tidak sabar untuk melepas baju nya dan menindih tubuh Merry lalu menciumi bibir nya. Baru saja ia ingin menyatukan bibir nya dengan bibir Merry tiba tiba seseorang dari luar menendang pintu kamar hingga pintu itu terbuka lebar lebar. Andre sangat terkejut dan syok ketika melihat siapa yang datang. Mata nya terbelalak lebar lebar panik.

"Anjing! Apa yang ingin kau lakukan dengan peremuan itu?!"

"Adrian!" Gumam Andre panik dan gugup. Ia segera berdiri tegap dan memundur mundur kan langkah nya menjauhi tempat tidur membiar kan Merry tergeletak di kasur sendiri ia terlihat sangat ketakutan melihat kedatangan Adrian.

Adrian melangkah cepat menghampiri Andre dengan emosi yang membara. Kedua tangan nya mengepal dengan wajah garang merah padam seperti malaikat pencabut nyawa bagi Andre.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang