CAPTER 30

3.5K 113 3
                                    


Percayalah bahwa cinta ini selalu setia pada satu hati.
Percayalah cinta ini suci.
Kau harus mengerti bahwa tidak akan ada laki laki lain selain dirimu.



Daniel melambai di depan rumah Merry. Melihat lambaian tangan itu membuat Merry merasa sedih, seakan akan Daniel akan pergi meninggal kan nya untuk selama lama nya setelah hari ini. Ia tersenyum getir memandang nya yang kini sedang tersenyum manis kepada nya sebelum masuk ke dalam mobil.

Setelah itu Daniel pun pergi membawa mobil nya  untuk pulang ke rumah.

Malam ini adalah malam yang indah bagi mereka berdua, tapi saat Merry kembali ke rumah kesedihan itu kembali menghampiri nya.

Sepi...

Sunyi...

Hening...

Ya begitu lah keadaan rumah Merry sekarang yang hanya di huni oleh nya saja. Ia berjalan pelan menghampiri sebuah foto keluarga yang di letakan di atas meja ruang keluarga. Di ambil foto itu untuk ia pandangi sebentar sebelum ia masuk ke kamar.

Jemari nya mengusap lembut wajah wajah keluarga nya; Ayah, Ibu, Kakek dan juga Nenek nya. Melihat wajah mereka membuat nya tersenyum getir dengan mata yang sekarang sudah ingin menangis namun di tahan oleh nya.

Hati nya sangat sedih, namun ia juga tidak tau lagi apa yang harus ia laku kan. Apa kah menangis setiap hari dapat mengembali kan mereka ke dunia ini. Rasa rasa nya Merry ingin mencoba mengikhlas kan mereka pergi meski pun sangat sulit menerima kenyataan ini.

Ketika melihat ruangan ruangan yang sering ia duduk bersama dengan sang Nenek membuat nya seperti melihat bayangan sang Nenek sedang duduk di sana tapi sayang nya itu hanya halusinasi.

Merry menghela nafas lelah, lelah memikir kan yang sudah tidak akan pernah ada. Semua nya sudah pergi dan takan pernah kembali. Ia berjalan masuk ke dalam kamar dengan tubuh lemas dan letih seperti tidak bersemangat lagi. Duduk lah ia di tepi tempat tidur lalu melamun, entah melamuni apa, yang jelas dia bingung harus bagaimana lagi menjalani hidup ini seorang diri.

Tiba tiba ponsel nya begetar di atas meja samping tempat tidur nya dan berhasil membuat nya sedikit tersentak lalu langsung meraih ponsel itu.

Satu pesan di terima
Dari Gladis.

Merry sedikit merasa aneh, tumben tumbenan nya Gladis mengirim pesan pada nya dan segera ia membuka pesan itu.

Merry, kamu di mana? Apa kamu mau datang ke rumah ku sekarang. Aku lagi sedih dan ingin curhat dengan mu.

Merry terdiam setelah membaca pesan itu dan bingung. Namun lamunan nya itu segera buyar ketika ponsel nya bergetar untuk kedua kali nya masih dari pengirim yang sama.

Aku mohon Merry!!! Datang lah kerumah ku sekarang. Aku benar benar sadang sedih dan butuh teman.

Merry semakin gelisah, entah apa yang harus ia lakukan sekarang. Waktu sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam. Ia terus berfikir dan berfikir sampai beberapa saat kemudian akhir nya ia memutus kan untuk mau datang ke rumah nya.

Baik lah.

Terkirim.

Merry segera mengganti baju nya karna ia masih memakai baju milik Daniel. Dengan buru buru ia mengganti pakaian nya tak lupa untuk memakai jaket lalu mengeluar kan motor nya keluar rumah.

Setelah mengunci pintu Merry segera pergi dengan mengendarai motor nya. Udara malam ini begitu sangat dingin apalagi habis turun hujan begitu lama.

Sesampai nya di depan pintu gerbang rumah Gladis satpam segera membuka kan gerbang nya. Beliau sudah tau bahwa Merry akan datang karna sudah di beritahu dahulu oleh Gladis.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang