CAPTER 18

4.3K 148 1
                                    

Aku tidak bisa menjelas kan perasaanku.
Tapi kau bisa melihat bagaimana sikap ku terhadap mu.


Merry memukul mukuli bahu Daniel saat mengetahui siapa penjahat itu yang sudah menyekap nya.

"Kamu sudah gila yah!" umpat Merry.

Daniel hanya tersenyum sambil membetul kan rambut nya di kaca mobil. Malam ini dia terlihat sangat tampan dan seperti nya baru saja mandi.

"Nggak usah sok ke gantengan deh!"

"Loh, emang aku ganteng kan." tukas Daniel menatap Merry.

Merry bersidekap menatap tajam Daniel. Tangan nya sudah sangat gatal ingin sekali mencakar cakar wajah Daniel hingga berdarah darah. Tapi itu hanya khayalan nya saja.

"Aku nggak suka kamu begitu! Sikap mu benar benar kekanak kanakan tau nggak sih!" omel Merry.

"Sudah ku kata kan sebelum nya, kalau kau tidak membalas surat ku. Sorry, aku akan datang ke rumah mu."

"Tapi kan tidak perlu harus melaku kan hal konyol seperti itu!"

"Karna aku tau,"

"Tau apa?!" Merry mendengus lagi.

"Kau tidak akan membuka kan pintu untuk ku." ucap Daniel yang membuat Merry membuang muka nya ke depan.

Daniel diam menatap nya sambil menyandar kan lengan nya di pintu mobil yang sudah tertutup itu, membuat Merry salah tingkah.

"Udah lah, aku mau tidur!" ucap Merry, mencoba menutupi rasa gugup nya.

Daniel tetap diam menatap nya sambil tersenyum samar.

Merry meraih pintu mobil untuk membuka nya, tapi dengan cepat Daniel memencet remot mini otomatis untuk mengunci pintu mobil.

Berulang kali Merry memaksa untuk pintu mobil itu terbuka tapi usaha nya sia sia.

"Kau pasti sudah mengunci nya kan! Bukain pintu nya aku mau tidur, ngantuk!" cetus Merry.

Daniel berdecak. Lalu mengalih kan pandangan nya ke bawah. Ia tidak mengerti dengan jalan fikiran Merry yang membuat nya sedikit harus lebih bersabar.

Sepasang mata Daniel melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.

20:00 PM.

Daniel tersenyum setelah melihat jam tangan nya.

"Masih sore, Merr. Nggak mungkin kamu tidur jam segini. Jangan coba coba membohongi ku." ucap Daniel.

"Heh, aku bukan kamu yah. Aku memang suka tidur cepat dari yang kau bayang kan!"

Daniel terkekeh. "Aku nggak percaya."

"Terserah!" cetus Merry seraya menendang kaki Daniel.

Daniel tertawa samar, seolah olah sedang mentertawa kan kebodohan yang ia laku kan. Di ambil nya sebuah bingkisan dari kursi belakang.

"Nih!" Daniel menyodor kan bingkisan plastik itu ke arah Merry. Mata Merry menatap bingkisan itu seperti bingung.

"Apa ini?" tanya Merry sambil mengerut kan dahi.

"Jaket. Baru saja aku beli kan untuk mu."

Merry masih diam, bingung dengan maksud Daniel membelikan nya jaket. Membiar kan tangan Daniel menggantung di udara dengan memegang bingkisan itu.

"Jaket untuk apa?" tanya nya lagi untuk mengetahui maksud dari Daniel.

"Untuk di pakai lah. Masa untuk lap, kan nggak mungkin banget." jawab Daniel datar.

BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang