Hi, maaf ini aku revisi ya sori kalo ganggu hehe, xoxo
Halsey - Colors
Warning.
Tenang saja. Itu bukan peringatan dalam Bahasa Inggris, tak usah diitalic. Itu hanya singkatan dari tempat nongkrong Kievlan cs, yakni, 'warung kuning'. Lantaran warungnya dicat kuning.
Waktu sudah menunjuk pukul 06:47, padahal bel masuk pukul 07:05. Tambah lagi nanti ada upacara, tapi tak ada tanda-tanda mereka akan ke sekolah.
Bagi Kievlan cs, ngopi ganteng di warning sebelum bel merupakan sarapan orang macho.
"Eja kapan pulang si? Betah amat dia di Perth?" Suara Kievlan secara telak menjadi awalan topik baru setelah bosan membahas tentang 'Berapa jumlah kuda Prabowo Subianto.'
"Betah lah, kan di Perth damai tentram gak ada lu," sahut Tamam, ia lalu bungkam menjilati bagian depan behelnya.
"Mam, ML yuk," kata Kievlan mengeluarkan ponselnya dari saku celana seragamnya.
Yang diajak kontan menoleh dengan ekspresi jijik. "Dih?"
"Oh sekarang lu mulai doyan batang, Pli?" Tanya laki-laki berkaos partai Gokart, 'Maju Untuk Indonesia'.
"Ye receh lu, bang!"
"Ya lu ngajak ML, gak lucu lah lu berbatang gua berbatang, lalu menyatu jadi—"
"Bachoooot." Potong salah satu teman mereka yang berparas Batak.
Kebisingan menyelimuti warning. Biasanya anak kelas dua belas yang nongkrong di sini. Tapi, hanya Kievlan cs lah anak kelas sebelas yang nongkrong di sini.
"Man, cakep gak nih?" Seketika seisi warning dipenuhi suara Rajas. Laki-laki berparas Batak itu langsung terkekeh melihat ekspresi Jefri sang pemilik warung menatapnya jijik.
Saking excitednya, Rajas turun dari meja, menyodorkan hpnya di depan wajah Kievlan penuh semangat. Menampilkan foto seorang perempuan ber-lipstick merah, make up ala gothic, rambutnya keriting... tipikal cewek hypebeast Jaksel, gitu lah!
Kievlan menyampirkan sodoran hp dari Rajas. "Selera lu, Tang... tampang-tampangnya aja nih kayak cewek-cewek samsu." (Samsu: rokok samsu)
"Enak aja. Kata siapa lu?" Elak Rajas tak terima. Dia memasukkan hp ke saku hoodie army dan kembali duduk di atas meja.
Sama halnya dengan cewek, cowok kalo sudah ngumpul gak mungkin gak ngomongin cewek. Apalagi untuk Kievlan cs. jangan harapkan ada obrolan berkualitas semacam beasiswa atau perihal edukasi. Mungkin jika Arya Wiguna masuk TV lagi, hal itu baru akan terjadi.
"Anika gimana?" Tanya Tamam, memancing kejulidan.
"Tai lu." Cetus Rajas, jengkel. Laki-laki itu membakar rokoknya yang sudah terselip di bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BHC #1] Naif | ✓
Teen FictionCompleted | Teenfiction-romance comedy [Private acak. Follow dulu sebelum baca] ❝𝙏𝙝𝙚 𝙩𝙞𝙢𝙚 𝙬𝙝𝙚𝙣 𝙞'𝙢 𝙤𝙣𝙡𝙮 𝙨𝙚𝙚𝙞𝙣𝙜 𝙝𝙪𝙢𝙖𝙣𝙨 𝙣𝙤𝙩 𝙝𝙪𝙢𝙖𝙣𝙞𝙩𝙮 ❞ _____________________________________________ Seperti yang kita ketahui. Di...