29. Widura dan Kereta

3K 314 54
                                    

sesuai janji dan emang respons kalian nyenengin aku faster wkwkwk

yuk pencet petriknya!<3

Khalid- Location

Setelah turun dari motor scoopy hitam, Giska masuk ke kedai es krim gelato di ruko sebelah stasiun kereta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah turun dari motor scoopy hitam, Giska masuk ke kedai es krim gelato di ruko sebelah stasiun kereta. Kedai ini dipenuhi oleh berbagai kalangan, mulai dari penumpang kereta hingga pelajar dan mahasiswa berbagai penjuru. Giska tertegun sejenak di depan display es krim, menarik tali tasnya dengan kedua tangan dan menatap kosong ke barisan es krim aneka rasa di hadapannya.

Bisa dibilang, kedai gelato ini merupakan gelato favoritnya. Pemandangannya kereta yang berlalu lalang, ramai namun damai.

Giska sadar jika dirinya sedang melakukan hal yang salah, tidak mencari Widura seperti teman-temannya. Tetapi jika mengingat nama itu saja sudah membuatnya kesal setengah mati. Lagipula ia tidak tahu sama sekali info tentang Widura. Bahkan gadis itu tidak berminat mencari tahu, apalagi jika mengingat adegan tinju tembok itu.

"Saya mau rasa stroberi sama cookies and cream."

"Oke, kak. Ada tambahan topping?" ujar wanita ber-apron hijau di balik meja kasir.

"Boleh, pake kit-kat sama choco chip ya yang banyak."

"Totalnya 54 ribu, Kak."

Setelah menyodorkan uang seratus ribuan dan menerima pesanannya, Giska berjalan menuju meja yang kosong dengan cup es krim dua scoop di tangan kanan. Gadis itu membuka ponselnya, menggulir postingan demi postingan yang ada di feeds-nya.

Namun, saat ia hendak memutar story Instagram, muncul lingkaran ungu bertuliskan KievlanGtm.

Kievlan baru memposting story. Apa isinya? Apakah story-nya quotes? Atau kalimat sindiran dan sejenisnya? Atau lagu yang tengah didengarkan di Sportify?

Atau barangkali ada hal yang berkaitan dengan hal tadi?

Sebenarnya Giska kepo apa isi story laki-laki itu, tetapi Giska enggan membukanya. Lagipula mengingat kejadian tadi masih kesal rasanya. Giska ada ide, ia lalu beralih akun ke akun palsunya.

Beruntung, akun Kievlan tidak di-private.

Gadis itu mengeklik lingkaran ungu di foto profil Kievlan,

Dengusan pelan lolos dari hidung Giska, ternyata hanya foto dirinya dan ketiga sahabatnya di warung tongkrongan.

"Mikir apa, sih gue?" Giska langsung membalik ponselnya ke meja.

Lamat-lamat ia kembali menjilat es krimnya, tatapannya fokus ke luar. Di area stasiun masih banyak orang yang berlalu lalang. Ada yang membopong tas besar, bahkan koper, ada pula yang tidak membopong apa-apa atau bahkan hanya sling bag.

[BHC #1] Naif | ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang