Ryan Gosling ft. Emma Stone - City of Stars
X
Billie Ellish - Bury A Friend
Satu jam sudah lima orang anak berseragam SMA La Verna berada di studio musik. Pentas seni akan diselenggarakan dua minggu lagi. Latihan hari ini berjalan lancar, setidaknya aransemen yang dibentuk oleh Ghazi terdengar pas dan tidak menyeleweng dari genre.
Waktu menunjuk pukul tiga sore, dan kelima anak itu kini duduk di karpet. Latihan musik telah selesai. Mereka membuka ponsel masing-masing. Tidak ada tanda-tanda dari mereka akan pulang.
Kievlan malah menggulingkan tubuhnya menjadi tengkurap di atas karpet, mabar Mobile Legends dengan Ghazi di sebelahnya.
Sedangkan yang lainnya membuka Instagram. Kecuali Widura, tangannya memang menggenggam ponsel. Namun, matanya terfokus pada sosok gadis yang menyandarkan kepalanya di bahu Estrella.
Widura bergeser dalam diam, sengaja ia menyandarkan punggungnya ke tembok di belakang Giska dan Estrella. Diam-diam ia melongokkan kepalanya, mengintipi layar ponsel kedua perempuan di depannya.
Merasakan posisi duduknya tak nyaman, Estrella mendorong pelan kepala Giska, sebelum akhirnya ia memundurkan tubuhnya ke belakang. Telapak tangannya yang tidak sengaja menghantam perban luka di tangan Widura yang masih basah, dan..
"AH!" Suara Widura yang tiba-tiba memenuhi studio, membuat keempat orang lainnya terlonjak kaget.
Seisi studio sontak menoleh.
"Eh-- sori, kirain aku gak ada orang."
Estrella langsung berbalik, menghadap Widura. "Maaf yah maaf banget." Estrella jadi panik.Widura tidak menjawab, ia mengelusi tangannya. Tidak ada yang bersuara sama sekali. Baik Estrella maupun Widura masih jadi sorotan.
"Kamu lukanya masih parah?"
Hening.
Alih-alih ingin menoleh ke ponsel, perhatian Ghazi langsung tercuri saat melihat Estrella meraih tangan Widura, sebuah senyum pahit muncul di bibir laki-laki itu. Namun, berkat tepukan dari Kievlan, ia langsung fokus lagi pada ponselnya.
Awalnya, Widura hendak mengelak, namun melihat pandangan Giska terfokus padanya, ia memilih bergeming, membiarkan Estrella melakukan ini.
Sementara Giska yang menyaksikan adegan ini, refleks menahan napas, ia bahkan langsung mengubah posisi duduknya sambil berusaha mengusir debaran jantungnya dan mengatur napasnya yang terasa sesak.
Kenapa?
Kenapa pemandangan ini begitu mengganggunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[BHC #1] Naif | ✓
Fiksi RemajaCompleted | Teenfiction-romance comedy [Private acak. Follow dulu sebelum baca] ❝𝙏𝙝𝙚 𝙩𝙞𝙢𝙚 𝙬𝙝𝙚𝙣 𝙞'𝙢 𝙤𝙣𝙡𝙮 𝙨𝙚𝙚𝙞𝙣𝙜 𝙝𝙪𝙢𝙖𝙣𝙨 𝙣𝙤𝙩 𝙝𝙪𝙢𝙖𝙣𝙞𝙩𝙮 ❞ _____________________________________________ Seperti yang kita ketahui. Di...