41. Begitu Saja

2.8K 314 63
                                    

Untuk part ini perbanyak makan es batu yaa biar ga panas wkwkwk😂😂

Yuk ketuk bintangnya^^

Ayelle - Mad
X
XXXTENTACION - Changes

Awan putih terlihat begitu cerah menyelimuti langit biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan putih terlihat begitu cerah menyelimuti langit biru. Hari sedang berawan, namun sepertinya sebentar lagi matahari akan membakar bumi. Karena, tidak ada tanda-tanda akan mendung hari ini. Untuk itu, guru-guru berharap upacara hari ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun.

"Kamu abis nangis?"

Giska kontan menoleh ke gadis yang berdiri di sampingnya, tatapan Estrella terlihat cemas dan pensaran.

"Nggak, ini gara-gara nonton Remember Me." Giska terkekeh pelan, berusaha terlihat santai. Namun Estrella tidak langsung percaya begitu saja.

"Ah, yang bener? Kok sampe bengkak banget gitu?" Estrella menyipitkan matanya, seolah menyelidik. Meski sebenarnya, Estrella tidak mau terlalu memaksa Giska untuk mengakuinya, tetapi ia yakin jika sahabatnya ini sedang terluka.

Giska hanya tersenyum samar menanggapi ucapan Estrella barusan. Ternyata, berpura-pura itu sulit ya. Hidup dengan kepalsuan itu rumit, seperti sekarang Giska berusaha terlihat normal walaupun sebenarnya ia masih ingin menangis.

Melihat bayangan laki-laki mendekat ke arahnya dari lantai, membuat Giska menoleh ke laki-laki yang kini berdiri di sebelahnya.

"Morning."

Giska tidak menjawab. Mulutnya tertutup rapat, ia berpaling ke arah lain. Hatinya masih sakit, dan jika ia berbicara satu patah kata lagi, bisa-bisa airmatanya tumpah. Jelas sekali di intonasi Kievlan tidak ada rasa bersalahnya sedikitpun. Benar-benar gak tau diri.

Mungkin Senin ini merupakan hari keajaiban lantaran ini kali pertamanya cowok-cowok bandel modelan geng Kievlan dan Widura mengikuti upacara. Tambah lagi ini juga kali pertamanya Kievlan mengucapkan morning greeting ke Giska, entahlah. Mungkin laki-laki itu merasa bersalah. Namun, hal ini tidak berefek sama sekali. Rasa kecewa gadis itu masih terlalu besar.

"Cewek gue pagi-pagi kusut banget kayak—" Kievlan berjengit. "Eh— Jawa! Lo mau kemana?"

Seruan Kievlan memicu orang-orang menoleh ke arahnya begitu melihat Giska maju, dan mengambil langkah. Menjauh. Meninggalkannya di barisan belakang.

Persetan dengan upacara baris di depan, meskipun Giska benci baris di barisan depan, yang penting Giska sekarang berpisah dengan laki-laki yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu. Lagipula ia juga sedang tidak ingin berbaris di sebelah Estrella.

Ternyata di barisan belakang, Kievlan tidak diam saja di tempatnya. Laki-laki itu langsung maju, mengikuti Giska dan ia berhenti di samping gadis berjedai pink itu yang kini berdiri sambil menggigiti ujung kukunya.

[BHC #1] Naif | ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang