Chapter 2: bully?

14.7K 645 13
                                    

Disekolah.

07.5

"Mampus telat gue," batin Ine ketakutan karena gerbang sudah dittutup.

"Pak! Bukain ya tolong pak," ucap Ine memohon.

"Gak! Tunggu sampai guru piket lewat sini, supaya kamu dapat hukumannya!" Tegas pak junaedi satpam sekolah.

"Bapak masa tega sama cewe secantik saya kena hukuman sih! Bapak sungguh tega!" Kesal Ine dengan wajah yang sok di imut-imutkan.

Pak junaedi hanya melihat Ine sekilas, lalu mencari guru piket yang sedang bertugas.

"Yah ampun Ine kamu baru 2 hari masuk, masa udah telat aja sih!" Marah bu Eva. Bu Eva adalah guru killer nomor 1 di Harapan Jaya.

"Maaf bu saya kesiangan," ucap Ine pasrah. Pupus sudah kesempatannya untuk lari dari hukuman.

"Yasudah kamu hormat bendera sampai jam istirahat baru kamu boleh masuk," ucap bu Eva.

"Baik bu!!" Seru Ine pasrah dengan keadaan.

Dua jam pelajaran berjalan, Iren panik mencari dimana Ine berada. Ia menghubungi sahabat-sahabatnya, tetapi tidak ada yang tau dimana temannya yang satu itu.

Krrriiiiiiing......

Bel istirahat berbunyi, Ine sudah sangat lelah berdiri dan hormat bendera. Tenggorokannya terasa kering karena belum meminum satu tetes air.

Untung saja dia wanita kuat kalau tidak sudah pingsan sejak tadi. Saat Ine sudah lelah, ia memilih duduk ditengah-tengah lapangan, karena sudah tidak kuat berdiri lagi.

"Nih," ucap seorang laki-laki sambil senyodorkan botol air mineral dingin.

"Makasih ya kak," ucap Ine sambil mengambil botol minum yang diberi Gerald, yah laki laki itu adalah Gerald.

Kalau boleh jujur Ine terpesona dengan ketampanan Gerald dan juga Gerald yang sangat pandai bergaul bola basket, bagaimana tidak? Gerald menduduki peringkat sebagai kapten basket disekolahnya.

Gerald memutuskan duduk disamping Ine.

Banyak pasang mata yang melihat kejadian itu dan berteriak histeris.

'Aduh apa-apaan sih kak gerald punya gue!'

'Gerald love you!'

'Kak gerald so sweet banget sih?'

'Mau dong aquanya,'

'Ine aku sayang kamu!'

'Perfect couple'

'Jadian, jadian, jadian'

Dan masih banyak lagi kata-kata dari mereka.

Ine hanya tersenyum mendengar ucapan histeris dari murid-murid Harapan Jaya.

Saat Gerald ingin berbicara dengan Ine, harus terpotong dengan datangnya ketiga sahabat Ine.

"Eh kunyuk! Dari mana aja lo kita cariin! Gue kira dicolong wewe  gombel lo!" Kesal Olive karena melihat Ine malah berduaan dengan Gerald, sedangkan teman-temannya mencari durinya seperti orang gila.

"Hehe...sorry ya, gue tadi telat terus dihukum guru," ucap Ine sambil terkekeh.

"Gak usah ketawa! Gue getok lo pake sepatu gue!" Kesal Iren yang juga mencarinya seperti orang gila tadi.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang