Chapter 4: bully? lagi?

10.6K 554 14
                                    

Sampainya Ine di toilet. Ine langsung masuk ke salah satu bilik toilet. Setelah beberapa menit Ine pun selesai dengan urusan panggilan alamnya dan langsung keluar dari bilik toilet itu.

Saat Ine berjalan kedepan, ia terkejut karena terdapat Laila, Indira, Vanessa, Ephin, Kia, dan Dinda yang ada dihadapannya sekarang. 6 sekawan itu sekarang sedang menguasai setiap sudut toilet.

Ine memutar matanya malas, lalu maju ke arah pintu keluar toilet, tetapi pintunya terkunci karena memang sudah dikunci oleh Laila.

"Mau lari kemana?" Tanya Dinda pada Ine sambil menarik rambut Ine dengan kasar.

"Eh aduh duh anak mami mau kemana? Hahahaha..." Tawa Indira keras.

"Masih aja sih berani deketin Gerald!" Ucap Laila sambil mendorong bahu Ine dengan keras.

"Gua gak pernah deketin cowok lo!" Teriak Ine pada mereka sambil menahan emosinya yang sudah memuncak.

"Hahaha!" Laila Cs menertawakan Ine dengan keras.

"Lu bego atau gimana sih? Jelas-jelas lo ngedeketin cowok gue! Dasar bitch!" Maki Laila pada Ine dengan keras.

"Gue denger lo punya kakak laki-laki yang lo sayang banget? Adiknya aja bitch paling kakaknya yang ngajarin lo jadi bitch ya?! Dan kakak lo itu pasti brengsek iya kan? Hahaha!" Ucap Vanessa mengejek Enzo kakak Ine dan mengiringinya dengan tawa.

"Lo boleh ngatain gue sepuasnya! Tapi jangan sekali-kali lo ngatain keluarga gue!" Kesal Ine membentak mereka semua.

"Jangan-jangan orang tua lo kerjanya pengemis! Makanya lo jadi bitch!" Ucap Laila.

"Udah gue bilang jangan ngatain keluarga gue!" Bentak Ine sekali lagi pada Laila Cs.

Mereka semua tertawa, lalu menampar dan menendang tubuh Ine. Hingga Ine sampai tersungkur kelantai dan tak mampu untuk berdiri.

Dilain tempat Olive, Iren, dan Stefi sedang menunggu Ine yang tak kunjung datang juga.

Sahabat Ine mulai panik mencari dimana Ine berada. Mereka berlari ke toilet wanita yang Ine masuki, tetapi  pintunya terkunci, dan mereka yakin ada sesuatu yang terjadi didalam. Mereka mencoba untuk mendobrak pintu itu, tetapi hasilnya nihil.

"Olive, Stefi tolong lo cari dimana Gerald dan yang lain! Suruh mereka kesini bantu dobrak pintu ini," ucap Iren.

"Kita gak bisa tinggalin lo disini sendirian," ucap Stefi kepada Iren.

"Kalo lo mau Ine selamat lo harus laksanain apa yang gue suruh!" Tegas Iren kepada kedua temannya.

"Gue percaya sama lo," ucap Olive pada Iren sambil berlari bersama Stefi meninggalkan Iren sendiri.

Olive dan Stefi lari mencari Gerald Cs ke lapangan, dan mereka menemukan Gerald Cs sedang bermain bola basket dilapangan.

"Kak Gerald, kak Harvey, kak Nico, kak Arga...tolong!" Teriak Olive kepada Gerald Cs.

Seketika Gerald Cs berhenti bermain dan menatap Olive juga Stefi.

"Apaan? Ganggu maen aja," ucap Harvey pada Olive dan Stefi, sambil mendekat pada mereka.

"Kak Gerald tolong...tolongin...Ine," ucap Stefi mengatur nafasnya yang sedikit susah bernafas karena terlalu lelah berlari.

"Hah?! Ine kenapa?!" Tanya Gerald yang mulai panik.

"Ine dikunciin dikamar mandi!  Sekarang lo bantu kita kak, ayok ikut kita kak!" Ucap Olive yang berbicara sambil berlari menunjukan tempat dimana Ine dikunci.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang