Dengan sekuat tenaga Ine berlari keluar dari kantor, walau banyak pasang mata yang berusaha menahannya karena keadaan diluar sedang hujan lebat. Tetapi dengan hati yang sudah terlanjur hancur, membuat dirinya tak bisa menahan lama dikantor Gerald.
Bulir air mata yang Ine keluarkan sudah tak bisa ia rasakan lagi karena telah tercampur dengan air hujan.
Keadaan Ine yang kurang stabil, membuat ia harus berhenti dipinggir jalan. Sebenarnya ia sedang mengingat pesan dokter, bahwa ia tak diperbolehkan terlalu lelah.
"Ine!" Ucap seseorang dari belakangnya.
Dengan sekuat tenaga, Ine membalikkan tubuhnya, tetapi niat Ine terhalang karena sebuah rasa panas yang membalut tubuhnya.
Dulu rasanya sangat hangat, nyaman. Tetapi sekarang rasa itu telah menjadi rasa panas, bagaikan rasa terbakar untuk tubuh mungil Ine.
Gerald memeluk Ine.
Saat itu juga Ine memberontak dengan sekuat tenaganya, tetapi tangan Gerald yang kekar, tak bisa ia kalahkan.
"Lepas, brengsek!" Teriak Ine sangat kencang.
Bukannya melepaskan, Gerald justru mempererat pelukannya.
"Kamu salah paham!" Ucap Gerald ditelinga Ine.
"Bacot!" Ine menyikut perut Gerald dengan kencang, lalu berlari meninggalkan Gerald.
Karena sebuah taxi yang berhenti dipinggir jalan, tanpa waktu lama, Ine sudah masuk dan mengunci pintu taxi tersebut.
"Kemana neng?" Supir taxi bertanya.
Tanpa pikir panjang, Ine memutuskan untuk pergi kerumah Olive.
Sebenarnya Ine ingin pergi kerumah orang tuanya, tetapi ia tak mau membuat orang tuanya kesulitan karena harus membantu segala kebutuhannya. Ingin kerumah Enzo dan Frankie, tetapi Ine sudah meminta tolong mereka semalam.
Taxi pun baru berjalan perlahan-lahan.
"Buka!" Ine terkejut saat Gerald mengetuk kaca disebelahnya dengan kencang.
Supir taxi pun berhenti dan menatap Ine dan menatap Gerald yang sedang diluar.
"Gimana neng?"
"Jalan pak! Sekarang!" Perintah Ine yang langsung dituruti oleh sang supir taxi.
Disepanjang perjalanan Ine selalu menangis dengan air mata yang mengalir hebat.
"Neng, bukan mau maksud lancang, tapi eneng kenapa? Itu suami?" Tanya supir taxi yang hanya bisa dijawab anggukan oleh Ine.
"Suami saya selingkuh."
"Waduh?! Gak bisa dibiarin tuh neng! Cerai aja neng!"
Ine yang mendengar pun tambah sakit hatinya.
"Maaf neng, bukan mau manas-manasin, tapi kalau laki-laki udah setia keperempuanan yang kedua, pasti akan selamanya dia keperempuanan yang kedua dan gak bakal balik ke perempuan yang pertama," ucap sang supir taxi yang membuat hati ini kembali teriris.
"Makasih." Ine memberi uang pada si supir taxi, lalu turun tepat didepan gerbang rumah Olive.
"Ine!" Teriak Olive yang langsung mendekati Ine.
Dengan spontan, Ine memeluk tubuh Olive dengan erat, bahkan untuk melepasnya saja, Ine tidak bisa.
"Lo kenapa?!" Tanya Olive disela-sela pelukan mereka.
"Gerald selingkuh." Olive membulatkan matanya sempurna.
"Gak usah bercanda Ne!" Ucap Olive sambil mengurai pelukan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
Fiksi RemajaBerawal dari seorang anak baru yang cantik berhasil mencairkan dinding es milik most wanted SMA Harapan Jaya yang bernama Gerald. Gerald menyukai Ine secara diam-diam begitu juga sebaliknya. Tapi bagaimana si Gerald most wanted itu belum pernah paca...