Chapter 8: takut

9.7K 432 17
                                    


Happy reading guys, tolong maklumin typonya ya 😂
.
.
.
.
.
.

~~~

Dikamar

Ine masuk kedalam kamar miliknya, membuka pintu kamarnya. Ine terkejut dengan kamarnya yang seperti kapal pecah dan juga kakaknya yang tidur ditempat tidur miliknya. Ine sangat tidak suka ada orang yang tidur ditempat tidurnya. Selalu saja orang tidak diperbolehkan untuk tidur disingga sana kesayangan Ine.

"Kak Enzo!!" Teriak Ine membuat kakaknya kaget dan melompat dari tempat tidur Ine.

"Apa sih dek? Kamu ngapain teriak-teriak?" Tanya Enzo heran.

"Kenapa kakak tidur disini? Kamar aku kakak apaain?! Rapihin! KAK ENZO NGAPAIN KABUR!!! WOOOI!!!" Teriak Ine pada Enzo yang sudah berlari melarikan diri sebelum adeknya ambil tindakan.

"AMPUN DEK AMPUN....!!!" Teriak Enzo sambil berlari menjauh dari kamar adiknya.

'Tunggu balasanku nanti kau kak' batin Ine geram.

~~~

Disekolah

"Ine lo kenapa? Kok lo diem aja? Ada masalah?" Tanya Iren.

"Gak kok," jawab Ine.

"Kita lo anggap apa Ne selama ini?" Tanya Olive histeris dan lebay.

"Lebay!" Bentak Stefi.

"Yeh.... gak seneng aja lo pantat panci!" Kesal Olive.

"Lah---" ucapan Stefi terpotong oleh Iren "stopp!!" Teriak Iren melerai pertengkaran kedua temannya.

"Oke gue cerita, jadi kemarin...." Ine menceritakan semua kejadiannya dari awal pergi sampai bertemu dengan Enzo dan Laila sampai Ine pulang bersama Gerald.

"Demi apapun mereka jadian?!" Teriak Stefi dan Olive bersamaan.

"Shuuuuttt...." kata Ine.

"Iya-iya maaf," ucap Olive.

"Ter---" ucapan Stefi terpotong oleh guru yang sudah masuk kedalam kelas mereka.

"Baik anak-anak, buka buku paket halaman 167," ujar pak Widodo.

"Iya pak," ujar semua anak-anak dikelas serempak.

Kriiingg....

Bel pulang pun berbunyi, semua murid berlari keluar dari kelasnya masing-masing.

"Eh Liv lo nonton tanding basket gak?" Tanya Iren pada Olive.

"Nonton kok kalo lo bertiga?" Tanya Olive sambil menunjuk Stefi, Ine dan Iren, yang ditanya hanya mengagguk saja.

"Ine pasti ikut soalnya ada yayang Gerald," goda Stefi kepada Ine.

Ine tersipu malu karena pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus, "apaan sih kalian!" Ucap Ine sambil tersenyum malu pada mereka.

"HAHAHA..." tawa mereka pecah seada-adanya.

"Eh Iren ada nanti ada yayang arga juga ya ren?" Goda Olive.

Iren menjadi blushing seada-adanya dan merahnya seperti tomat membuat Iren menutup muka dengan telapak tangannya.

"Udah yuuk, gak sabar," ucap Ine semangat.

"Cuuss..." ucap mereka semangat.

Lapangan

'Gerald mana yah?' Batin Ine.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang