HAPPY READING GUYS!
~~~
"Kenapa harus membenci seseorang yang pernah begitu kamu cintai? Kalau saja dengan membenci seseorang kita malah menjadi lebih tidak tenang."
~Lorenzo Salfador
~~~
Dengan keberanian yang Ine kumpulkan, ia berjalan mendekati Gerald yang sedang mengepalkan tangannya hingga dapat Ine lihat jika kuku-kuku Gerald yang mulai memutih. Ine berjalan sambil menatap Gerald, bukan menunduk.
"Kenapa lo manggil? Mau bilang makasih soal kemarin?" Tanya Ine dengan senyum yang dipaksakan. Ia tak mau timbul keadaan canggung antara dirinya dan juga Gerald.
Dapat Ine lihat, Gerald menghembuskan nafasnya kasar sambil mencoba meredakan emosinya.
"Punya otak?" Tanya Gerald membuat Ine mengerutkan keningnya.
"Punya, kenapa? Lo gak punya?" Tanya Ine dengan kekehan diakhir.
"Gue gak bercanda!" Ucap Gerald mulai tegas.
"Terus lo mau ngomong apa? Cepet dikit lagi bel." Ine melirik arlojinya.
"Lo ngomong apa sama Olive?" Tanya Gerald dengan tatapan serius yang terus membuat Ine bingung.
'She's again?' Batin Ine bertanya.
"Emang gue ngomong apa?" Tanya Ine dengan wajahnya yang polos.
"Gak usah pura-pura bego!" Ucap Gerald penuh penekanan disetiap katanya.
"Gue gak pura-pura bego?" Tanya Ine dengan pandangannya yang terus menatap mata elang Gerald.
"Terus apa? Bego beneran?" Tanya Gerald membuat Ine tersenyum. Seperti sebelumnya, Ine tersenyum remeh pada dirinya.
"Kalo gue gak bego, lo mau apa?" Tanya Ine senyuman miringnya.
Memang baru pertama kali Ine tersenyum miring pada seorang yang ia sayangi. Gerald pun sedikit terkejut saat melihat senyum Ine, tetapi Gerlad langsung menetralkan raut wajahnya dengan tatapan penuh kedinginginan.
"Gue gak ngatain lo bego, tapi gue nanya," ucap Gerald yang membuat Ine merutuki kebodohan dirinya sendiri.
"U-udah-udah, lo mau ngomong apa cepet!" Ucap Ine salah tingkah membuat Gerald gemas dengan gadis didepannya ini.
"Lo ngomong apa sama Olive?" Tanya Gerald kembali menatap Ine datar.
"Nanya itu mulu, nanti gak selsai-selesai, bodoh!" Ucap Ine.
"Kok lo ngata-" Ine membungkap mulut Gerald dengan tangannya.
"Gue minta maaf." Ine kembali melanjutkan ucapannya, takut jika permasalahannya tidak selesai-selesai.
"Olive bilang kalau lo ngatain dia pelakor, temen makan temen dan lain-lainnya." Ine membulatkan matanya saat mendengar penjelasan yang diberikan oleh Gerald.
"Gue?" Tanya Ine sambil menunjuk dirinya sendiri.
Gerald menganggguk. "Awalnya gue gak percaya, tapi saat liat Olive kesini nangis-nangis, berarti lo udah ngelukain dia,"
"Gue gak bilang kata-kata itu ke dia! Banyak saksi mata yang melihat dan mendengarnya kalau lo gak percaya," ucap Ine mencoba meyakinkan Gerald.
"Bisa aja lo sekongkol sama mereka, iya kan?" Smirk tercetak dibibir Gerald. Ine menjawab dengan gelengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
Ficção AdolescenteBerawal dari seorang anak baru yang cantik berhasil mencairkan dinding es milik most wanted SMA Harapan Jaya yang bernama Gerald. Gerald menyukai Ine secara diam-diam begitu juga sebaliknya. Tapi bagaimana si Gerald most wanted itu belum pernah paca...