Chapter 42: Sahabat

4.7K 189 2
                                    

"Ine!" Langkah Ine terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Apa?" Tanya Ine dingin.

"Mau kemana?" Tanya perempuan dihadapannya.

"Jonggol!" Ine melanjutkan kembali langkah kakinya.

"Berarti ketemu sama si wakwaw dong? Bapak mana, bapak mana, bapak mana, dimana, dimana, dijonggol!" Grace menghentikan nyanyiannya karena Ine yang memberikannya tatapan tajam.

"Apa?! Mau marah?!" Grace meninggikan suaranya.

"Berisik pe'a!" Ine melanjutkan perjalanannya.

"Siapa yang bersisik?" Grace berucap sambil menatap kepergian Ine.

Kaki Ine membawa dirinya ke perpustakaan yang masih sepi karena sekarang masih sangat pagi. Ine berdiri di rak yang berisi beberapa novel romance. Saat ingin mengambil salah satu novel yang ia pikir bagus, novel itu ditarik seseorang.

"Gue udah ambil duluan!" Ucap Ine sambil menatap novel yang ia incar tadi.

"Tap-" ucapan gadis itu dihadapan Ine berhenti saat ia menatap siapa yang tadi berbicara dengannya.

"Olive?" gumam Ine yang tak bisa didengar Olive.

Olive hampir saja berlari meninggalkan Ine karena ia malu dengan sikap murahan dirinya selama ini. Tangan Ine mencekal tangannya. Olive berusaha menghempaskan tangan Ine dari tangannya, tetapi Ine semakin mempererat cekalan tangannya.

"Lepas!" Ucap Olive, tapi malah diacuhkan oleh Ine.

"Gue minta maaf," ucap Ine yang tak bisa Olive sangka.

"Gue minta maaf karena udah ngerebut Gerald dari lo." Olive membalikkan badannya, lalu menatap Ine dengan wajah terkejut.

"Bukan lo yang seharusnya minta maaf Ne, tapi gue yang udah ngerebut Gerald dari lo," ucap Olive yang hampir menangis karena perilaku memalukannya pada Ine saat merebut Gerald.

"Gue yang salah Liv! Lo bener tentang gue, gue dateng saat lo lagi mencoba mendekat ke Gerald," ucap Ine dengan wajah sedihnya.

"Tapi kenapa lo malah seneng waktu gue deket sama Gerald, Liv? Lo malah ngedukung hubungan gue sama Gerald?" Lanjut Ine sambil menatap mata hitam Olive.

"Karena gue merasa gak pantas untuk Gerald, Ne. Menurut gue lo lebih pantas buat Gerald, Ne." Olive menunduk.

"Lebih baik sekarang lo kejar Gerald. Gue senang kalau lo berdua balikkan lagi. Gue akan bantu kalian supaya kalian kayak dulu lagi, sekalian gue mau tebus kesalahan gue ke lo," ucap Olive sambil tersenyum tulus kepada Ine.

"Apa boleh gue jadi sahabat lo lagi? Gue akan memeperbaiki semuanya, Ne." Olive merasa hatinya dadanya bergetar karena takut mendapat jawaban yang ia tidak inginkan.

"Kata siapa lo gak boleh jadi sahabat gue lagi?" Tanya Ine sambil tersenyum.

Detik itu pun mereka berpelukkan. "Makasih Ne! Makasih banget!"

Ine mempererat pelukkannya.

Kedua gadis ini mengurai pelukkannya, lalu saling menatap.

"Novelnya lo aja yang pake," ucap Olive sambil menyodorkan novel yang ia pegang tadi.

"Lo aja," ucap Ine.

"Lo aja. Gue tadinya mau cari yang ada cerita psikopatnya gitu, tapi disini gak ada," ucap Olive sambil memajukkan bibirnya.

"Gue ada kok! Judulnya psychopath boyfriend," ucap Ine sambil memikirkan novelnya.

"Mau dong! Gue suka sama cerita psikopat," ucap Olive dengan mata berbinar.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang