"Aku tidak bisa melihatmu bersamanya, itu semua terasa sakit dihatiku."
~Kirene Widya
~~~
Ine menggerutu kesal dengan kejadian ditaman belakang sekolah tadi. Ine bermaksud untuk meminta maaf pada Edween, tetapi Ine mendapatkan balasan yang lain, dan tidak sesuai dengan pemikiran Ine, bahwa Edween menyatakan perasaanya disaat yang tidak tepat.
Bingung. Satu kata itu yang sedang Ine rasakan. Ine tak mencintai Edween, lalu bagaimana jika Gerald tak menyatakan perasaan padanya setelah dua hari kemudian? Apa Ine harus menjadi kekasih Edween? Ine sendiri tak memiliki perasaan pada Edween, lalu bagaimana kalau Ine menjadi kekasihnya? Ah sudahlah, biar waktu yang menentukan.
"Lo kenapa, Ne?" Tanya Grace yang membuyarkan lamunana Ine.
"Hah? Gak pa-pa!" Ucap Ine meyakinkan Grace.
"Akhir-akhir ini, lo suka banget ngelamun," ucap Stefi.
"PENGUMUMAN BAGI PARA SISWA DAN SISWI, BAHWA LUSA KITA AKAN MENGADAKAN KEGIATAN PENTAS SENI, BAGI YANG INGIN MENAMPILKAN SESUATU DIACARA NANTI, SILAHKAN KALIAN HUBUNGI INE DIKELAS 10 IPS 1! SEKIAN DAN TERIMAKASIH." Pengumuman dari kepala sekolah terdengar dari speaker yang ada disetiap kelas.
Ine menghela nafas berat dan hanya bisa pasrah saat mendengar pengumuman dari kepala sekolah, karena pasti nanti sangat banyak murid yang ingin tampil diacara pensi. Ine akan mendaftarkan murid-murid itu saat jam istirahat ke dua.
"Semangat! Tenang pasti kita bantuin!" Ucap Olive sambil memberi semangat pada Ine.
"Thanks."
~~~
Isi pengumuman yang sama pun terdengar jelas ditelinga Gerald. Rencananya pun akan berjalan dengan lancar. Pikirnya, tetapi tidak ada yang tahu apa akan berjalan dengan lancar atau tidak. Gerald melangkahkan kakinya mengarah kebelakang kelas, lalu menjatuhkan bokongnya tepat disamping Niko.
"Bantuin gue!" Ucap Gerald.
"Hah? Bantuin apa?" Tanya Niko.
Gerald pun membisikan rencananya pada Niko agar bisa dibantu oleh sahabat bijaknya itu. Selesai membisikan rencananya pada Niko. Gerald menatap Niko dengan penuh harapan. Niko justru menatap Gerald bingung.
"Ini lo? Ini Daniel Gerald Natanael? Gue gak nyangka!" Ucap Niko dengan wajah terkejut.
"Iya ini gue, Nikodemus Devatio Venaz!" Ucap Gerald meyakinkan Niko bahwa ini memang dirinya.
"Gue ajak yang lain juga!" Ucap Niko yang ingin berdiri dari tempat duduknya.
Gerald menarik baju Niko agar kembali duduk disampingnya, lalu menatap Niko dengan tatapan kesal. Niko menyatukan alisnya, bingung dengan kelakuan Gerald.
"Gue gak mau gagal. Jangan ajak satu kelas! Lo cukup ajak dua curut aja, Enzo dan bang Frankie plus ke empat cabe rawit, tapi jangan sekarang karena masih jam pelajaran. Lo mau dihukum?" Tanya Gerald yang membuat Niko sadar bahwa sekarang masih jam pelajaran.
"Oke-oke!"
~~~
Kriiing....
Bel istirahat kedua pun berbunyi disetiap kelas. Semua siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas masing-masing, kecuali Ine dan ke empat temannya, yang sudah dihadang oleh banyak murid Harapan Jaya, jumlahnya sekitar 20 siswa. Ine hanya bisa menghela nafas berat dan memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
Ficção AdolescenteBerawal dari seorang anak baru yang cantik berhasil mencairkan dinding es milik most wanted SMA Harapan Jaya yang bernama Gerald. Gerald menyukai Ine secara diam-diam begitu juga sebaliknya. Tapi bagaimana si Gerald most wanted itu belum pernah paca...