Happy reading guys!
~~~
"Kamu udah siap?" Sorang laki-laki tampan tengah melingkarkan arloji ditangannya.
"Udah!" Ucap seorang perempuan bersemangat.
"Yuk," Ajak laki-laki tampan tersebut dengan ramah.
Diperjalanan yang cukup jauh, Ine selalu menatap ponselnya sambil mendengarkan lagu yang diputar diradio.
"Kakak gak menarik ya? Sampai kamu selalu natap handphone terus," ucap Enzo sambil mencuri pandangannya pada adik tersayangnya.
Ine mengalihkan pandangannya pada Enzo. "Emang aku harus terus natap kakak sampai dimall apa?"
"Ya...enggak sih tapi kan-" ucapan Enzo terpotong.
"Udah deh! Berisik tau!" Ucap Ine sambil mengembalikan pandangannya pada ponsel.
Dengan hati-hati Enzo memberhentikan mobilnya dipingir jalan.
"Kenapa kak? Kok berhenti?" Tanya Ine dengan kening mengerut.
Enzo menatap adiknya. "Kamu aus gak?" Ine menggeleng.
"Kakak aus nih, beliin minum dong!" Ucap Enzo memelas.
"Yaudah deh!" Ucap Ine dengan malas-malasan.
Ine turun dari mobil dan pergi kesuatu warung yang menjual beraneka minuman botol yang tersusun rapih. Ine mulai mencari minuman yang sangat Enzo sukai.
"Ada yang bisa dibantu?" Tanya seseorang dibelakang Ine.
Ine membalikkan badannya menatap seseorang dihadapannya. Disaat itulah Ine membulatkan matanya sempurna dan membuka mulutnya karena sangat terkejut. Satu nama yang memutari kepalanya sekarang. Olive.
Ya, Olive juga sedang menatap Ine dengan wajah terkejutnya. Ia tak menyangka jika Ine yang harus datang kewarungnya. Jika dilihat sekarang. Olive sedang memakai baju yang sedikit kotor, ujung topi yang menghadap belakang, dan celana pendek sepanjang lutut yang sedikit robek.
"O-olive?" Ine terkejut.
"Kok lama bang-" tanya Enzo yang sedang menaiki satu tandukan tanah.
Olive langsung berlari meninggalkan Ine dan Enzo.
Ine? Ine sedang berlari mengikuti arah lari Olive. Awalnya Enzo menahan Ine, tetapi dengan sekali hentakan, Ine menghempaskan tangan Enzo dari lengannya dengan kasar.
Dengan keterpaksaan Enzo juga harus mengejar Ine dan Olive.
Ine berlari terus mengikuti arah Olive, hingga kakinya sakit dan lelah untuk berlari.
~~~
Kirene pov
Gue sudah melihatnya tadi tapi dia larinya kencang banget, jadi gue kehilangan dia.
Satu pertanyaan yang berputar diotak gue adalah, kenapa Olive berpakaian kayak gitu? Dia keluarga Steward yang jelas-jelas keluarga terpandang. Lalu kenapa pakaiannya kayak gitu?
Gue ingin sekali menarik tangannya tadi, tapi gue kalah cepet sama dia, dia larinya cepet banget! Gue jadi gak bisa capai dia tadi. Penasaran, ya pasti karena jelas-jelas Olive yang selalu berpakaian layaknya orang kaya disaat kita berkumpul bersama.
Tadi gue sempat lihat kalau kakak gue juga ikut ngejar Olive tadi. Mkasudnya, kakak gue ngejar gue. Dan gara-gara kakak gue tadi, gue jadi kehilangan jejak dia karena larinya telat.
Arrgh! Shit! Gue sangat penasaran.
Tiba-tiba seseorang narik tangan gue dan membalikkan badan gue untuk menatapnya. Kak Enzo, ya dia kakak gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
Ficção AdolescenteBerawal dari seorang anak baru yang cantik berhasil mencairkan dinding es milik most wanted SMA Harapan Jaya yang bernama Gerald. Gerald menyukai Ine secara diam-diam begitu juga sebaliknya. Tapi bagaimana si Gerald most wanted itu belum pernah paca...