24

287 15 1
                                    

"Pulang yuk." Kai sudah siap dengan tas dipunggunnya. "Kamu duluan aja, aku mau telp_" belum sempat Kia mendial nomor Dio Kai sudah merebut ponselnya.

"Ikut aku aja," ujarnya. "Emang kamu mau kemana?" Tanya Kai. "Ajak kamu ke KUA," nyengir Kai. "Ihh aku serius," dengus Kai.

"Aku juga serius, tapi bukan sekarang."

"Gak lucu!" Kia bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului Kai. Kai langsung menyusulnya. "Yah aku serius Ki, mending kita jalan aja dulu." Kai memelas.

"Jalan kemana?"

Kai tanpak berpikir kemana ia mengajak Kia sehingga cewek itu gak nolak, nah Kai punya ide. "Ke tokoh buku?"

Mendengar tokoh buku membuat Kia sedikit berpikir lalu mengangguk. "Boleh."

"Kamu bawa mobil sendiri?" Tanya Kia saat mereka sudah berada didalam mobil. "Iyya," jawab Kai. "Hmm kamu udah gak takut lagi jalan sama aku?" Kai melirik Kia jahil.

"Kan kamu udah janji kalo kamu gak bakal buat nama aku tersebar dikalangan wartawan dan kalo kamu emang cowok gentle maka janji kamu itu bukan cuman omongan doang."

**

Dengan senyum merekahnya Kia keluar dari tokoh buku didampingi Kai disampingnya. Ditangannya sudah berada kantungan yang berisi satu buah buku karya penulis ternama indonesia.

"Beli es krim yuk," ajak Kai dibalas anggukan oleh Kia. Entah mengapa Kia mau-mau saja diajak oleh Kai, mungkin karna omongan Dio.

"Aku rasa Vanila," kata Kia. "Oke, vanilanya dua mbak." Kata Kai kempada mbak penjualnya.

Setelah selesai membeli es krim mereka memakannya sambil berjalan. Diantaranya tidak ada yang bicara, mereka sibuk dengan es krimnya masing-masing.

"Kamu suka Vanila kenapa?" Tanya Kai memecahkan keheningan diantaranya. "Hmm menyukai suatu hal itu tidak perlu butuh alasan," sahut Kia dengan terus berjalan keluar mall.

"Kok baper sih Ki?"

Kia meliriknya sambil tertawa. "Baper? Ternyata kamu baperan yah? Haha."

"Ihh kamu ejek nih yah?"

"Nggak maksud kok," sangkal Kia cepat. "Maksudnya gombalin aku?" Kai meliriknya dengan menggoda. "Emang aku cewek apaan? Pake goda kamu segala." Kia memanyungkan bibirnya.

"Cewek cantik." Lah? Kok jawabannya kayak Diya? Jangan-jangan jodoh? Akhh! Mana mungkin, ini bukan novel atau cerita sejenisnya.

Kia hanya membalasnya dengan berdecih. "Emang cantik kan?" Goda Kai saat mereka sudah sampai didekat mobilnya. "Makasih," jawab Kia dengan senyuman, dia bukan tipe cewek yang marah-marah kalo dibilang cantik apalagi centil.

"Ihh makin cantik deh," greget Kai dengan kekehan sambil memasuki mobilnya. "Hmm kita kemana lagi yah Ki?" Tanya Kai seraya mengeluarkan mobilnya dari parkiran. "Pulang?" Sahut Kia.

"Jangan dong, aku mau culik kamu kesuatu tempat dulu."

Kia mengernyit. "Mau nyulik kok ditanya?" ucapnya. "Hehe tenang aja ini bukan penculikan kek ditv-tv kok," jawab Kai.

"Hmm btw, pacar kamu gak marah kamu jalan ama aku?"tanya Kia tiba-tiba saat mobil mereka sudah berbaur dengan mobil lain di jalan ibu kota ini.

Mendengar pertanyaan Kia membuat air muka Kai berubah. "Kok nanya gitu?"

"Hmm bukannya aku_ maksudnya aku gak mau aja kalo ada kesalah pahaman. Aku nyadar, aku cewek gak pantes dicemburuin. Tapi tetep aja namanya cewek pas_"

Kalimat berentetan Kia dipotong oleh Kai. "Aku setia kok orangnya." Kata Kai serius dengan tetap menatap lurus kejalanan.

Kia menahan napas, tiba-tiba suasana menjadi canggun. Kia menatap jalan diluar.

KAI-KIA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang