42

217 7 0
                                    

Sepulang dari mengantar Kia di rumahnya, Kai langsung mengganti seragam sekolahnya dengan baju kaos hitam dan celana jeans senada dipadu dengan sepatu snikersnya lalu ia mengambil ponsel ditasnya dan menscroll nama Tristan.

Setelah tersambung Kai langsung memberitahu tujuannya menelpon. "Tan, lo ke rumah gue sekarang, bisa?"

"....."

"Temenin gue keluar, ke sekolah."

"....."

"Ada acara harla sekolah besok dan sore ini ada serangkaian persiapan gitu. Siapa tahu aja lo mau pergi cuci-cuci mata gitu, temen sekolah gue cakep-cakep loh."

"....."

"Gak juga sih, mau liat Kia aja ngelatihnya gimana."

"....."

"Dia jadi kordinator buat ngelatih temen ekskul musiknya buat tampil besok."

"....."

"Oke. Cepetan yah? Gue tunggu."

Setelahnya Kai langsung mengantongi hpnya dan merampas switer abu-abunya lalu keluar dari kamar.

"Kemana lagi Kai? Baru pulang, mau keluar lagi?" Suara mamanya membuatnya menoleh dianak tangga. "Ke sekolah mah, ada persiapan buat harlanya besok," jawabnya. "Ya udah hati-hati yah? Salamin sama Kia," ujar mamanya yang langsung dinaikkan jempol oleh Kai.

Setelah Tristan datang membunyikan klakson mobil didepan rumahnya, Kai langsung menyalami mamanya dan menghampiri Tristan lalu mereka langsung melaju ke sekolah.

Sampainya di parkiran terlihat banyak siswa-siswi yang mengurus panggung di lapangan basket dan berbagai persiapan untuk besok, Kai diekori oleh Tristan yang celinguk-celingukan kekiri-kekanan memperhatikan bangunan sekolahnya sambil terus melangkah ke ruang musik. "Tuh, mungkin mereka udah latihan," kata Kai saat mendengar suara nyanyi dari ruang musik.

Ia langsung membuka pintu didepannya dan senyumnya merekah saat melihat Kia bernyanyi diantara dua lelaki yang memangku gitar.

Kai masih mempertahankan senyumannya sambil berjalan kearah Kia yang turun dari kursihnya seraya mengembalikan mike yang dipakenya tadi ketempatnya. "Kai, kok kamu disini?" Tanya Kia menoleh.

"Jalan-jalan aja liat persiapan kalian buat besok," jawab Kai. Lalu menoleh pada Tristan. "Ini temen aku, Tristan." Kai memperkenalkan Tristan yang ikut bergabung. "Kia." Kia mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Tristan, suara lo bagus." Tristan meraih tangannya sambil memuji. "Kita udah pernah ketemu sebelumnya," kata Tristan seraya melepas tangannya membuat Kia mengerut.

"Oh ya? Dimana?"

"Di konternya Dave," jawab Tristan yang langsung disambut oh ria Kia. "Oh, aku ingat. Itu sempat berkenalan juga kan dulu?" Tristan mengiyakan.

"Eh Kai, ada temen?" Farhan menghampiri mereka setelah menaruh gitar tadi. "Eh iya, Tan kenalin ini Farhan temen kelas gue dan Han, ini Tristan sohib gue." Kai memperkenalkan mereka.

"Ya udah Ki, kita geladinya sekarang?" Tanya Farhan setelah mengobrol sedikit dengan Tristan. "Semuanya udah datang?" Tanya Kia menjawab sambil melihat jam tangannya. " iya tuh sana, udah pada ngumpul semua." Farhan menunjuk sekolompok juniornya dan sebagian satu angkatannya. "Ya udah yuk, langsung ke lapangan aja. Kalau panggungnya juga udah jadi," ujar Kia.

Tidak perlu latihan berkali-kali, mereka hanya latihan satu kali dan ditutup dengan geladi bersihnya. "Oke. Semuanya udah pada siap kan besok?" Tanya Farhan dengan suara lantangnya. "Siap!" Jawab mereka serempak. "Gue gak mau ngeliat geladinya lebih baik daripada besok," kata Dito yang berdiri didekat Farhan. "Karena besok harla sekolah kita, dimana hari bersejarah buat sekolah dan kita semua, jadi kita harus nampilin yang terbaik, khususnya buat ekskul musik sebagai ekskul besar kesenian! Oke? Semuanya udah jelas?"

KAI-KIA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang