52

159 7 0
                                    

Kia yang sedang asyik membaca novel dikejutkan dengan suara ponsel yang ia simpan di atas meja. "Mami?" Gumamnya saat melihat nama yang terpampan di layar lalu menggeser tombol hijau kemudian mendekatkannya ke telinga.

"Iya Mi?"

"Kia! Kenapa berita tentang kamu sama Kai-Kai itu semakin panas?"

Kia menghela napas mendengar pertanyaan maminya. "Mami tahu dari mana?" Tanyanya lembut.

"Kamu pikir mami gak update berita di indo? Dan yang jadi trending sekarang berita itu, pake acara ngelibatin sepupu kamu Diya! Dan apa itu? Diya deketin Kai cuman karena kamu? Maksudnya apa Kia?"

Kia lagi-lagi menghela napas panjang saat mendengar cerocosan maminya. "Itu salah Mi, mana mungkin kak Diya sama aku ngelakuin itu? Mami jangan kemakan dong pemberitaan gak jelas-jelas itu," ujar Kia memelas.

"Gak jelas gimana? Gak jelas kalau kamu deket sama Kai? Sedangkan Kai sendiri dikabarkan membatalkan salah satu kontrak filmnya dan dikira penyebabnya kamu?"

Mata Kia terbelalak mendengar informasi dari maminya itu. "Mami tahu dari mana?"

"Kia! Tidak penting Mami tahu dari mana! Intinya mami gak mau kamu berurusan dengan pemberitaan apalagi sampai beritanya seperti itu dan mami mau kamu kelarin semuanya, berhenti berurusan dengan Kai itu! Oke?"

Baru Kia hendak angkat suara sambungan telpon pun terputus, Kia menggigit bibir bawahnya mengingat apa yang dikatakan maminya tadi. "Apa benar Kai senekat itu membatalin kontraknya?" Gumamnya. Ia langsung mencari tahu lewat internet dan benar saja, artikelnya langsung muncul.

Dikabarkan Kai akan membatalkan salah satu kontrak filmnya yang melibatkan Cecil di dalamnya.

"Dia bener nekat," ucapnya sambil mendial nomor Kai, setelah menemukannya ia langsung menyambungkan.

Dua kali panggilan baru terjawab. "Halo Assalamu alaikum Kia?"

Kia menjawab salamnya lirih lalu langsung pada inti tujuannya ia menelpon Kai. "Maksud artikel kamu ngebatalin kontrak apa Kai?"

Sejenak Kai terdiam lalu menjawab, "Aku lakuin itu buat kamu." Mendengar jawaban Kai membuat Kia tidak percaya. "Maksud kamu apa?"

"Dengan aku mutusin kontrak film, semua kecemasanmu itu gak ada kan?"

"Tapi pemberitaan itu tetap ada Kai! Bahkan malah makin pelik!" Kia menaikkan nada suaranya dengan emosi.

"Aku gak tahu lagi gimana buat deketin kamu Kia, tapi aku bakal milih jalan ini kalau kamu tetap ngehindari aku. Atau bahkan aku ngelepas keartisan aku?"

"You stupid Kai!" Ucap Kai kelepasan sakin geramnya. "Kamu pikir dengan kamu ngelakuin semua itu bakal kelarin semua masalah sama pemberitaan? Ha? Nggak Kai! Gak ada yang namanya mantan artis! Karena sampe kamu gak jadi artis pun bakal disorotin para wartawan meski kamu sudah lepas dan kamu jangan pernah berani buat ngelakuin itu cuman demi aku Kai!"

"Kenapa nggak?" Tanya Kai enteng di seberang. "Aku emang harusnya gak pernah kenal hidup kamu dan begitupun sebaliknya, semuanya jadi pelik Kai!" Kia langsung mematikan telponnya dan menaruh kembali ponselnya di atas meja kemudian mengacak rambutnya.

***

Hari-hari selanjutnya Kia lalui dengan berbagai macam pemberitaan terkait dirinya, Kai, Cecil ataupun Diya dan Kai sendiri masih berusaha untuk meyakinkan Kia kembali bersama lagi dalam bentuk apapun, sahabat atau teman? Kalau tidak bisa lebih. Namun bukan Kia kalau tidak bisa keukuh dengan keputusan awalnya, ia terus saja menghidari Kai, meski sulit ia lakukan. Namun mau bagaimana lagi? Di sisi lain maminya juga selalu menelpon dan mewanti-wanti agar Kia tidak usah berurusan dengan Kai.

KAI-KIA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang