5

706 36 0
                                    

Tok!tok!

Kia mengetuk kaca mobil terlebih dahulu untuk lebih waspada, saat kaca mobil diturunkan...

Duggg!

Kia tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya. orang yang berada dibalik mobil itu adalah KAI. Kia berusaha menutupi rasa keterkejutan dan kesenangannya cerita novel? Gak! Gak mungkin Kia! Kamu mungkin punya masalah sama dia? Tapi masalahnya apa? Begitu! Selalu! Kia selalu mengaitkan hal-hal dengan novel, ia sangat berharap mempunyai kisa seperti kisah-kisah novel umumnya.

Kia langsung menggeleng menghentikan pikirannya imposible Kia "maaf anda manggil saya?" Tanya Kia formal.

"hmmm." Kai sedikit berdehem seraya mengusap tengkuknya memperhatikan Kia yang diluar ekspetasinya jauh lebih cantik.

Ternyata Kia jauh lebih cantik dibanding yang gue kira Kai menggangguk-angguk sendiri "maaf anda memanggil saya?" Ulang Kia menghentikan aktivitas khayalan Kai "yah kalau lo yang namanya Kia," sahut Kai. "yah saya Kia, tapi sebelumnya ada perlu apa anda memanggil saya? Perasaan saya gak punya urusan sama anda."

"Gak usah terlalu formal gitu kali, biasa aja. Lo aja baru ketemu gue udah pake perasaan." Kia menghentakkan kakinya mendengar penuturan Kai, Kai yang menyadari itu langsung mengerti kalau cewek itu tidak gampang diajak akrab. "oke-oke lo masuk aja dulu baru gue beri tahu alasan gue panggil lo, dan lo emang gak punya masalah kok sama gue."

Cerita novel banget nihhh! Udah Kia! Stop it ngayalnya! Kia memutar matanya menghentikan pikirannya dan langsung memasuki mobil Kai. "jadi_" Kai tertawa membuat Kia nganga menggantung kalimatnya."kok ngakak?" Tanya Kia menaikkan keningnya.

"Lo lucu deh! bahasanya formal banget!" Kia cemberut ya Allah bukan cerita novel ekspetasi saya banget "bahasanya pake gue lo aja atau nggak aku kamu deh," saran Kai. "maaf orang tua saya ngajarin saya pake bahasa formal aja kalau bicara sama orang asing," kata Kia

Kai menghela napas dia nganggep gue orang asing? Emang gak pernah liat gue ditv? Orang dia pencinta novel love story? Kok bilangnya gue orang asing? Tapi tak apalah emang gue orang asing kan?

"Kok bengon? Atau saya ulang pertanyaan saya? Ada perlu apa anda manggil saya?" mendengar pertanyaan Kia yang beruntutan membuat Kai tersentak dari khayalannya.

Kai menampilkan senyumannya yang membuat kaum hawa meleleh termasuk Kia, tapi Kia menggap itu senyuman Rendra bukan Kai. "pengen punya pacar humorisnya kayak Dilan? Gentle man kayak Nathan? Possesive kayak Samudra?" Kai memang sudah menghapal nama-nama serta karakternya untuk membuat Kia terkejut dan benar saja sekarang Kia nganga ditempat dengan muka blussing.

"Jiwa perjuangan kayak Ari? Jago puisi kayak Biru? Gak pernah pacaran kayak Khen? Mau dikasih suprise kayak Abel dan bisa main gitar terus mau dinya_"

"Anda tau dari mana?" Potong Kia yang semakin geram kertas aku jatuh dimana? Kok bisa? Kia mengacak rambutnya. "oke lo masih bahasanya formal? Tapi gue gak bisa, jadi gue pake aku kamu aja yah sama kamu, terkhusus loh," kata Kai. "maaf saya dipanggil cuma bicarain cara bicara saya? Dan anda tau dari mana yang tadi?" Relai Kia tenang.

Kai menghela napas. "oke oke gu_ aku taunya dari sini." Kai mengeluarkan kertas yang sangat familiar. "kertas itu? Anda dapat dari mana? Kok bisa sama anda?"

Kai mengacak rambutnya. "tanyanya satu-satu dong! Pusing aku mau jawab mana, jadi aku jawab yang pertama dulu yah! Urusan aku manggil kamu karna ini." Kai memperlihatkan kertas itu. "dan sorry karna aku membacanya padahal menurut aku itu privasi kamu banget," tutur Kai dengan santainya.

"Yup! Itu privasi saya buat semua orang tapi buat anda sudah tidak karna anda sudah membacanya, dan soal anda minta maaf saya rasa gak ada yang perlu dimaafkan karna rasa penasaran ingin membaca kertas yang ditemukan disembarang tempat itu siatnya manusiawi, jadi anda dapat dari mana kertas itu?"

KAI-KIA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang