53

156 8 0
                                    

Kai celingu-celingukan sendiri mencari Kia di luar kelas, tadi dia harus menyelesaikan tugas yang terlambat ia kerjakan membuatnya kehilangan kesempatan lagi buat mengejar Kia. Dia langsung berlari ke parkiran untuk mengecek mobil gadis itu, tapi sayang yang ia dapat malah segerombol wartawan.

Baru ia hendak mundur sambil mengacak rambutnya, namun para wartawan itu terlanjur melihatnya.

"Eh mas Kai, alasannya apa mas Kai ngebatalin kontrak?"

"Apa karena Kia? Karena cewek itu tidak terlalu respek dengan dunia mas Kai?"

"Berapa ganti rugi yang mas Kai harus bayar?"

Kai menarik napas lalu menjawab seadanya. "Gue gak akan beberin ganti rugi yang gue bayar dan alasan gue lakuin itu, karena gue rasa dunia gue gak srek aja di situ dan gue baru nyadar kalau dunia gue gak benar-benar di perfileman meski film gue udah ada beberapa baru nyadar sih hehe."

"Apa karena Kia yang membuat pikiran mas Kai berubah?"

"Hmm maybe." Kai menaikkan keningnya. "Tapi jujur gue bener-bener nemuin diri gue yang gak cocok di dunia perfilman, gak tahu di mana dan akarnya apa yang membuat gue kepikiran begini. Yang jelas ini pilihan gue, gue cuman harap kalian ngesupport aja."

Setelah penuturannya, Kai memilih pergi dari segerombol wartawan itu.

***

Kia merasakan pening di kepalanya saat malam hari ia kembali mendapat telpon dari maminya yang lagi-lagi menyalahkan kedekatan Kia atas pemberitaan media itu, meski Kia sendiri selalu mengelak kalau dirinya tidak pernah benar-benar dekat dengan Kai. Namun maminya tidaklah bisa menutupi pemberitaan secepat itu, apalagi posisi Kia sekarang melibatkan Diya, mami Kia sangat tidak suka itu! Jangan sampai masalah ini merembet ke keluarga atau bahkan di kantornya? Itu sangat tidak diinginkannya.

"Maaf Mi, tapi emang Kia gak tahu apa-apa, soal ada bahan berita mereka-mereka kan itu asumsi saja belum tentu fakta," ujar Kia menimpali tutur panjang maminya.

"Apa belum jelas? Itu wartawan bertanya apa Kia yang membuat pikiran mas Kai berubah? Dan kamu tahu Kia? Kai jawabnya maybe, itu artinya bisa jadi kamu! Astaga! Mami benar-benar tidak tahu sekarang, jangan sampai hal semacam ini sampai ke keluarga dan kantor, mami tidak mau tahu!"

"Hmm iya Mi, lagian Kia juga udah gak pernah bareng lagi sama Kai," kata Kia.

"Iya, memang harusnya kamu begitu! Kalau perlu hindari dia!"

'Tanpa mami suruh, aku udah lakuin kok' Kia membating saat maminya kembali melanjutkan kalimatnya. "Mami ada urusan, udah dulu yah? Kamu harus jaga diri Kia, jangan sampai pemberitaan itu merambat!"

Kia hanya kembali menghela napas saat ia hendak mengucapkan salam, namun sambungan telponnya segera dimatikan. Kia melempar hpnya ke sembarang arah di atas kasurnya, lalu merebahkan tubuhnya dengan kepala yang pening akibat memikirkan banyak sesuatu hal yang memusingkan.

***

Saat bangun tidur, Kia merasa badannya sangat lemas, ia merasa tubuhnya sedikit hangat, namun ia tetap memaksakan kakinya untuk berjalan ke toilet. Sehabis shalat subuh, ia langsung mandi lalu bersiap-siap dengan seragam sekolahnya dan tak lupa switer yang agak tebal melapisi tubuhnya yang dirasanya kedinginan.

"Wajah kamu pucat Kia," komentar Dio saat Kia masuk ke dalam mobil. "Agak lemas sih kak," sahut Kia sambil memasang sabuk pengaman. Hari ini dia berangkat bareng Dio yang ada urusan di dekat sekolah Kia. "Kamu gak usah khawatirin berita-berita itu," ujar Dio yang diangguki Kia.

Sampainya di sekolah Kia langsung turun dari mobil kakak sepupunya itu lalu berjalan dengan santai menuju kelasnya, saat di koridor kelas segerombolan siswa-siswi menghampiri Kia, tepatnya sih melabrak yang Kia yakini adalah kumpulan fans Kai di sekolah ini. "Kia lo gak ada malunya apa? Buat Kai ngundurin diri di film barunya?" Salah satu dari mereka langsung menyampaikan unek-uneknya. "Jujur yah dari dulu kita itu terusik semenjak kedekatan lo sama Kai, tapi kita diam-diam aja, karena kita mau Kai bahagia dengan pilihan dia, tapi kali ini kita gak akan diam! Lo udah buat Kai kita ngundurin diri dari film yang udah ditandatanganinya dan itu buat dia rugi!"

KAI-KIA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang