Extra part

463 19 1
                                    

Waktu memang paling berkuasa atas keadaan, ia bisa merubah keadaan dalam sedetik, ia juga bisa membuat keadaan larut bertahun-tahun. Waktu kini telah membawa Kia pada masa sekarang di mana kehidupannya kini jauh berbeda dari lima tahun yang lalu. Yah lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk merubah segalanya, bukan pula waktu yang cukup panjang untuk dilaluinya.

Terkadang manusia harus ditampar oleh suatu kejadian yang keras untuk ia dapat kembali menyadari keberadaannya di muka bumi. Seperti halnya kejadian lima tahun yang lalu yang cukup menampar bagi kedua orang tua Kia dan telah membawa mereka pada posisi yang sebenarnya.

Selama lima tahun menjalani perawatan di Mesir Kia akhirnya mendapatkan kembali seluruh ingatan dan bukan hanya kesembuhan yang ia dapat, di sana ia juga banyak belajar dari orang-orang sekitar terutama pada dokter Hanif- dokter yang merawatnya.

Dalam masa lima tahun itu pula, Kia benar-benar merasakan kehangatan sosok kedua orang tuanya. Tahun pertama, Arin menemani putrinya selama menjalani perawatan, mereka tinggal di sebuah apartemen yang sengaja Tio beli untuk putrinya tempati selama menjalani perawatan di Mesir. Sedangkan Tio sendiri mengunjungi mereka kurang lebih tiga kali dua minggu. Namun saat memasuki tahun ketiga, Arin harus kembali membantu suaminya dalam menangani perusahaan yang saat itu mengalami sedikit kendala. Meski telah kembali bekerja, namun di tengah kesibukannya Arin dan Tio selalu menyempatkan diri mengunjungi Kia dalam satu minggunya, ia juga selalu mengirimi Kia buku-buku bacaan terbaru yang tentu Kia senangi. Sungguh, kehidupan keluarga Kia kini telah kembali.

Di Mesir, Kia banyak bergaul dengan remaja seumurannya yang rata-rata menempuh pendidikan di Al-Azhar. Anak dokter Hanif sendiri - Nadifah yang memperkenalkan Kia dengan teman-temannya mengambil jurusan sastra arab di universitas Al-Azhar. Selain membagikan ilmu tentang sastra arab, Nadifah juga sering kali menerangkan pada Kia tentang syariat-syariat islam yang seorang muslim harus patuhi terutama dalam berpakaian. Awalnya Nadifah sering kali meminjami Kia pakaiannya yang tertutup jika ingin mengajak Kia jalan-jalan di luar, namun lambat laung Kia meminta pada Arin untuk membelikannya pakaian yang juga tertutup untuk dikenakannya sehari-hari. Bukan paksaan Nadifah, hanya saja ia merasa nyaman dengan pakaian yang biasa Nadifah pinjamkan.

Saat jalan-jalan ke luar pun, Nadifah tidak hentinya beroceh menerangkan sejarah islam pada Kia, terutama sejarah islam di Mesir, diam-diam Kia mengagumi sahabat barunya itu yang berpengetahuan luas tentang islam.

"Welcome back to Indonesia, Kiara."

Kia tersenyum lebar menyambut pelukan Mila saat turun dari pesawat. "Tinggal di Mesir membuat pipi kamu tembem yah, Kia?" Mila melepas pelukannya dan mencubit pipi Kia, "btw kamu cantik banget pakai jilbab," komentarnya lagi yang hanya dibalas senyuman lebar oleh Kia.

"Eh kamu kok senyum-senyum aja sih? Apa ingatan kamu belum kembali?" Bian yang sedari tadi hanya memerhatikan kini angkat suara membuat Kia menyadari kehadirannya. "Ah Bian, aku rindu," katanya memanyunkan bibir. "Mau peluk?" Bian merentankan tangannya sambil tersenyum menggoda, ia tahu bahwa Kia tidak mungkin menyambutnya dan benar saja cewek itu menggeleng sambil nyengir. Sementara Mila langsung menepis tangan cowok itu.

"Oh iya, kak Dio mana?" Tanya Kia menyadari ketidak hadiran Dio. "Kak Dio lagi beli air," jawab Mila bersamaan seseorang menarik ujung jilbab Kia dari belakang. Ia langsung menoleh. "Ah kak Dio," rengeknya lalu memeluk Dio dari samping.

"Jangan kenceng-kenceng, ntar dedek bayinya gak napas," canda Dio membuat mereka tertawa. "Apa sih kak? Orang yang hamil kak Jihan, kok dedek bayinya di perut kak Dio?" Tutur Kia melepas pelukannya. Dua tahun yang lalu Dio melangsungkan pernikannya dengan Jihan, rekan kerjanya. Meski Kia tidak menghadiri acar pernikahan mereka, tapi ia cukup kenal dengan perempuan yang dinikahi oleh sepupunya itu, karena semenjak mereka menikah setiap Dio mengunjungi Kia, Jihan pasti turut menemani.

KAI-KIA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang