#13

2K 252 4
                                    

~Flashback~

"Bin, apa kau kalah sekarang?"

"Aku tidak peduli,"

Sebuah bendera putih sebagai pralambang menyerah. Jennie tahu, itu adalah lambang dari Hanbin untuk menyerah akan keambiguan persahabatan mereka. Secara non verbal, itu sama dengan Hanbin menyatakan cinta padanya.

"Aku mencintaimu"

Setelah Hanbin berucap, mereka berdua hanya terdiam sembari saling menatap, mencari sebuah kebohongan atau hal lainnya di mata masing- masing. Jennie memang tidak bisa membaca pikiran layaknya Hanbin, tapi ia wanita yang peka. Ia tahu, apa yang dijalaninya dan Hanbin ini merupakan suatu keambiguan. Tapi Jennie takut. Sejak ingatannya tentang Hanbin tiba- tiba kembali, sejujurnya hidupnya menjadi tidak tenang. Ia takut hubungan mereka berubah.

'yang paling kutakutkan terjadi'
'kalau kita berkencan, mungkin pada akhirnya kita akan berpisah'

Hanbin menurunkan sedikit bahunya, kehilangan ketegaran yang selama ini bersamanya. Apa ini artinya dia ditolak?

Jennie menarik sebuah senyum, "ayo kita pergi ke taman bermain! Hanya berdua!"

Hanbin mengernyit, ada sesuatu yang gadis ini rencanakan. Tapi ia tak bisa menggali apa rencana itu.Gadis ini benar- benar pintar menyembunyikan perasaannya. Dan sialnya, Hanbin tahu, perasaan dan pikiran Jennie sangatlah rumit. Runtuh sudah ketenangan Hanbin, ia jadi was-was sendiri. Apakah ia akan kehilangan Jennie-nya karena ini?

 Apakah ia akan kehilangan Jennie-nya karena ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Flashback off~

Hanbin masih menatap wajah Jennie yang menampakkan ekspresi seperti biasanya. Sial! Mengapa jadi ia yang gugup dan tak tenang? Kemana semua kepercayaan diri dan ketenangannya selama ini?

"Biar aku meluruskan ini," Jennie memulai bicara lagi.

Ia terlihat mengedarkan pandangannya lagi kearah pemandangan malam dan bersidekap di depan dada.

"Aku tak mengerti, kenapa dari sekian banyak memoriku, ingatan pertama yang kembali adalah tentangmu..," ucapan Jennie tersendat sebentar. Hanbin masih memperhatikan dengan serius.

"Ketika aku tersadar dari koma, orang pertama yang selalu membuatku nyaman adalah kau. Selama setahun ingatanku benar- benar hilang dan bahkan aku tak tau tentang diriku sendiri. Kau lah yang mengenalkanku pada dunia ini lagi, bahkan kau lebih tahu perihal aku dan orang tuaku. Selama aku menjadi Jennie yang polos dan kehilangan ingatan, satu persatu memori baruku tumbuh. Dan kau menguasai 70% memori baruku itu," Jennie kini mengalihkan pandangannya pada manik mata Hanbin.

"Tanpa kusadari, sepertinya aku juga memiliki perasaan yang sama," ucapnya lagi.

Jennie menghela nafas panjang dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Tapi setelah ingatanku tentangmu kembali, aku jadi takut. Kau tahu? Pikiranku mengatakan, persahabatan kita amat berharga. Aku takut, ketika kita malah berkencan, kita malah berubah karena keegoisan itu dan nantinya kita tak bisa bersama lagi," ucap Jennie.

MIND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang