"Chanwoo bilang, kita harus tetap di satu tempat yang sama hari ini, atau paling tidak sampai keadaan membaik. Dia juga akan mengirim beberapa pengawal," ucap Jungkook sembari memasukkan ponselnya ke saku dan kembali fokus pada jalanan.
Jisoo mengangguk lalu menambahkan, "Rumahku punya sistem keamanan lumayan kuat. Sulit untuk orang yang tidak dikenal bertamu ke rumah kami. Ditambah lagi, ada keluargaku di rumah. Oh ya, bisa kan kalian bilang kalau kemarin aku menginap di Apartemen Rose?" Jisoo membuat kesepakatan. Tiga manusia mengangguk, kecuali Jungkook.
"Sebenarnya aku tak mengerti apa yang terjadi pada kalian. Tapi kuharap, kalian tak melakukan kesalahan besar," ucap Jungkook yang kini duduk di kursi kemudi, disampingnya ada Bobby. Jungkook kesal. Telepon dari Chanwoo tadi membuatnya bingung. Kenapa mereka harus dikawal? Bobby, Lisa, Rose, dan bahkan Lisa hanya terdiam. Bingung mau menjawab apa.
Ia mengamati orang- orang itu satu persatu. Menyadari raut muka mereka tegang, saling lirik beberapa kali. "Benar kan dugaanku? Kalian pasti menyembunyikan sesuatu dariku," ucap Jungkook yang kini masih fokus menyetir.
Suasana di mobil hening. Mereka merasa bersalah pada Jungkook, namun di satu sisi, mereka tak ingin melibatkan Jungkook juga.
"Baiklah! Terserah kalian saja!" Jungkook benar- benar kesal sekarang. Rose dan Jisoo yang duduk mengapit Lisa mulai menyenggol- nyenggol Lisa. Gadis Thailand itu yang sedari tadi menunduk hanya menatap temannya bingung, 'apa?' hanya kata itu yang dibentuknya dari pergerakan bibirnya. Rose mulai geram, ia mencubit keras Lisa. Gadis itu mengaduh kesakitan, Jungkook hanya melirik lewat spion dalam, tak berniat bertanya.
Lisa mulai mengerti maksud teman- temannya itu. Dengan pelan ia menyentuh bahu lelaki yang sudah menjadi kekasihnya itu. Dibarengi seutas senyum, Lisa mengelus pundak Jungkook pelan. "Maafkan aku Kookie. Masalah ini akan segera selesai, tapi sekarang kami belum bisa menjelaskannya padamu. Untuk saat ini, cukup bersamaku saja dulu, aku merindukanmu," ucap Lisa dengan sedikit nada manja. Teman- temannya mati- matian berusaha menahan mual yang menjalar di perut mereka. Halo? Lisa? Dengan nada sok imut itu? Ew.
Jungkook menepis tangan Lisa pelan tanpa membalikkan tubuhnya. "Jadi benar kan ada masalah?" Belum mempan ternyata. Lisa tak kehabisan cara. Ia mendekati telinga Jungkook lalu berbisik pelan disana. Jungkook menarik senyumnya tipis, "call," ucapnya.
Jisoo, Bobby, dan Rose mengernyit bingung. Mantra apa yang diucapkan Lisa sehingga Jungkook bisa berubah mood secepat itu? Benar- benar sakti. Rose tak bisa menahan rasa penasarannya. Ia bertanya pada Lisa lewat grup chatnya. Lisa membalasnya dibarengi cengiran khasnya dan setelah itu, Jisoo dan Rose kompak mual lagi.
****
Jalanan sepi itu kini menjadi saksi ketegangan yang terjadi diantara dua kubu yang berpandangan sengit. Bak adegan film action, dua mobil mahal itu terparkir berhadapan di tengah jalan, diikuti oleh beberapa mobil anak buahnya di belakang.