#14

2K 222 8
                                    

"Hyung!"

Suara Hanbin terhenti ketika melihat hyungnya tidak sendiri. Ada Irene disana.

"Ah maaf aku mengganggu ya?" Hanbin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia langsung berbelok menuju kamarnya tanpa berkata apa- apa lagi.

Tahu kenapa?

Karena Hyungwoon dan Irene sedang berpelukan mesra. Mereka langsung melepas pelukan itu dan malu karena ketahuan Hanbin.

Hanbin terkekeh kecil ketika mengingat bagaimana merah wajah hyungnya ketika ketahuan sedang bermesra- mesraan.

Namun kekehannya terhenti ketika ia mengingat sesuatu. Hanbin meremas kantong plastik yang dibawanya tadi. Diletakkannya plastik tersebut di loker mejanya.

Hanbin membuka laptopnya. Video Jennie sedang serius mengerjakan laporan di ruang tengah dan ekspresi imutnya membuat Hanbin terkekeh lagi. Itu adalah rekaman CCTV yang Hanbin pasang di rumah Jennie saat pertama kali Jennie diteror. Hingga kini Jennie tak tahu bahwa Hanbin memasang CCTV di rumahnya. Namun Hanbin masih cukup tahu diri, ia hanya memasang CCTV di ruang tengah dan sekitar luar rumah Jennie. Tentunya ia masih menghargai privasi Jennie di dalam kamar ataupun kamar mandi. Hanbin tidak se-byuntae itu.

"Dia bisa saja menuntutmu atas dalil pelanggaran hak asasi manusia," suara Hyungwoon membuat senyum Hanbin seketika memudar dan ia menutup laptopnya dengan cepat.

"Hyung!" Hanbin protes karena kaget hyungnya masuk tiba- tiba.

"Bukankah imbang? Kau juga tadi masuk mengagetkanku," ucap Hyungwoon sembari melangkah santai dan duduk di kursi Hanbin.

"Bukankah imbang? Kau juga tadi masuk mengagetkanku," ucap Hyungwoon sembari melangkah santai dan duduk di kursi Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin terkekeh lagi mengingat kejadian tadi.

"Irene noona sudah pulang?" tanyanya.

Hyungwon mengangguk pelan, "ada apa? Aku tahu kau memanggilku seperti tadi pasti jika ada sesuatu yang penting," tanya Hyungwoon to the point.

Hanbin tersenyum tipis. Ia melangkah menuju lokernya tadi dan mengambil kantong plastik.

"Aku ingin meminta bantuanmu," Hanbin menyerahkan kantong plastik itu.

Hyungwoon menatap kantung plastik itu dengan heran lalu mengambilnya.

"Aku tahu, kau pasti ingin menyelidiki sesuatu yang serius," ucapnya.

Hanbin hanya tersenyum tipis.

"Jangan sampai kau membahayakan dirimu sendiri!" Hyungwoon menepuk bahu Hanbin lalu berlalu keluar sembari membawa plastik itu.

Hanbin terdiam sembari menatap ponselnya.

Hanbin terdiam sembari menatap ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MIND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang