#35

3.5K 250 17
                                    

Last Chapter Guys :')

***

Mansion dengan dekorasi mewah itu benar- benar nampak elegan. Dengan dominasi warna putih dan peach di tiap sudutnya. Kolam air mancur kecil terpasang berpasangan di depan pintu masuk. Di dalam gedung itu, terdapat puluhan manusia yang tengah sibuk bercengkrama dan menikmati resepsi pernikahan ini. Aneka sajian menyambut para undangan, begitu juga pemutaran video romantis kedua mempelai yang turut membuat undangan merasakan kebahagiaan yang tengah dirasakan oleh kedua mempelai.

Pesta ini berlangsung di gedung utama dengan balkon ditepinya. Dari balkon tersebut, nampak jelas pemandangan malam dengan kilauan cahaya lampu dan desiran ombak yang tenang. Pesta ini digelar di sebuah private island milik keluarga Park. Bahkan, semua akomodasi undangan ditanggung oleh pihak mempelai. Puluhan undangan itu adalah teman mempelai, kolega bisnis, dan keluarga besar. Melihat hal itu, sudah jelas, penyelenggara pesta ini bukanlah orang sembarangan.

Bagaimana tidak? Ini pernikahan yang melibatkan dua keluarga yang cukup tersohor di Seoul. Percintaan yang telah dijalin sejak kuliah kini akhirnya menapaki babak baru, jenjang yang lebih serius. Meski kedua keluarga mereka memiliki kekayaan yang cukup fantastis, tetap saja mereka tak mau menikah sebelum menjadi sukses. Setelah semua kerja keras itu, akhirnya mereka bersanding disini juga.

Bintang utama pesta malam ini :

Si Direktur utama, Park Jimin dan Founder salah satu yayasan pendidikan, Kang Seulgi.

Anggep aja  :3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggep aja  :3

Sekawanan manusia yang kini berdiri di tepi balkon nampak amat sangat bahagia, melihat dua temannya itu akhirnya melangkah ke jenjang ini.

"As expected. Jimin dan Seulgi memang tak pernah mengecewakan," ucap Rose pelan, disambut anggukan setuju lainnya.

"Pernikahan ini adalah pernikahan impian mereka. Dua orang ambisius itu akhirnya bisa menjalankan cita- citanya sejak dulu, aku kagum," balas Jennie yang masih tak melepas pandangannya dari arah panggung.

Hanbin meneguk winenya, lalu menanggapi, "yah, meskipun keduanya memang berasal dari keluarga kaya, namun kudengar 70% biaya dari pesta ini keluar dari kantong mereka berdua," ucapnya.

"Luar biasa," tanggap Jisoo. Tangannya terulur mengambil segelas wine, namun dengan cepat Bobby merebutnya membuat Jisoo memandangnya kesal.

"YA!" teriaknya.

Bobby meletakkan gelas tersebut lalu memasang tampang serius,"dasar pelupa," ucapnya ketus.

Jisoo mengernyit, lalu sepersekian detik kemudian ia menutup mulutnya sendiri, baru mengingat sesuatu. "Maaf," ia mengelus perut datarnya yang terbalut dress sembari menatap Bobby yang masih merungut. Sementara itu, kawanan tersebut nampak sedikit shock. Jangan bilang?

MIND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang