#5

2.7K 294 5
                                    


Suasana malam ini nampak sedikit lebih tenang. Sinar rembulan menerangi jalanan Kota Seoul. Semilir angin malam menerpa surai kecoklatan gadis berpipi chubby yang terbengong di balkon. Meski helaian rambut terus membelai wajahnya, ia nampak tak terusik. Pandangannya kosong menerawang kearah langit. Meski terlihat tenang diluar, pikirannya kalut bak badai yang tengah berkecamuk. Masalah, keingintahuan dan bercampur dengan ketakutan membuatnya bingung tak tahu harus berbuat apa.

Derap kaki disertai isakan tangis Rose akhirnya memecah keheningan Jennie. Jennie mendekat kearah Rose yang masih terisak, memegang bahunya yang bergetar. Rose belum mengeluarkan sepatah kata pun, ia memeluk dan menangis di bahu Jennie. Jennie membiarkan bahunya basah, ia tak tahu apa yang terjadi dan Rose nampaknya belum siap untuk bercerita, Jennie tak ingin memaksa.

****

Kini Rose sudah lebih tenang setelah kurang lebih setengah jam ia menangis terisak. Kali ini, nampaknya Rose telah siap berbagi sedikit keluhnya pada Jennie.

"Aku benar- benar bertemu dengannya lagi," ucap Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku benar- benar bertemu dengannya lagi," ucap Rose.

"Siapa? X ?" Jennie menerka. Seingatnya, baru tadi siang Rose terbengong karena X.

Rose mengangguk lemah.

"Dia.. ternyata tinggal di kompleks apartemen ini. Aku benci ditatap olehnya.." Rose meremas seprai tempat tidurnya. Jennie tak tahu harus menanggapi apa, pasalnya, ia tak ingat masalah Rose dengan si X itu.

"Sebenarnya.. apa yang terjadi diantara kalian?" Jennie bertanya hati- hati.

Rose terdiam sebentar, lalu menjawab, "he's my life's destroyer."

****

Siang itu, sebuah mobil putih berhenti di depan sebuah rumah di kompleks perumahan elit itu. Rose mengantar Jennie kembali ke rumahnya setelah menginap semalam. Rose nampaknya sudah mulai membaik, meskipun masih terus terbayang pertemuannya dengan X. Rose baru saja melepas seatbelt nya, lalu memandang heran kearah Jennie yang memandang datar luar mobil.

"Jen," Rose memanggil, namun tak ada jawaban dari Jennie. Rose mengikuti arah pandang Jennie dan mendapati Taeyong yang baru datang dari arah berlawanan. Rose menggeram menahan emosinya yang memuncak. Bisa- bisanya laki- laki ini muncul lagi setelah setahun pergi meninggalkan Jennie di masa- masa sulitnya.

Rose dan Jennie keluar dari mobil, Taeyong menghampiri mereka.

Rose dan Jennie keluar dari mobil, Taeyong menghampiri mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MIND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang