#27

1.7K 232 7
                                    

Gadis itu mengerjap ketika cahaya terang menyilaukan matanya. Beberapa saat kemudian, matanya membuka lagi. Apakah ini akhir yang bahagia? Melihat orang- orang yang kau sayangi berkumpul dengan sedikit gelak tawa diantara mereka di tempat putih polos. Belum lagi sebuah lengkungan bak bulan sabit yang terukir di wajah tampan lelaki itu. Tanpa sadar, gadis berpipi chubby itu ikut tersenyum cerah.

"JENNIE!"

Pekikan khas Lalisa itu kini mulai menyadarkan alam Jennie. Matanya menelisik ke sekitarnya, guna melihat seindah apa sih surga. Tapi apa ini? Kenapa banyak alat medis? Bau obat menyeruak dimana- mana. Bukankah ini rumah sakit?

Dahi gadis Kim itu mengernyit. Bukankah mereka semua sudah mati? Kenapa sekarang disini? Apa mereka semua menjadi arwah gentayangan di rumah sakit? Atau sekarang mereka sedang koma lalu arwahnya berjalan- jalan keluar untuk mencari tangisan tulus dari orang yang sayang agar bisa hidup lagi seperti di film- film. Lalu siapa yang harus Jennie mintai air mata sekarang? Semua orang terkasihnya kan disini juga. (Rd: Ini Jennie-nya kebanyakan nonton ulang drakor 49 days guyss, hehehe).

Tubuhnya seakan mati rasa, namun anehnya kehangatan di tangannya menjalar keseluruh tubuh bak mencairkan semua rasa aneh itu. Jennie melirik kearah sumber kehangatan itu, tangan Hanbin menggenggam tangannya erat, erat sekali. Tatapan teduh lelaki itu menghangatkan hatinya. 

Jennie kembali menelisik satu per satu kawan- kawannya yang mulai tersenyum sumringah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie kembali menelisik satu per satu kawan- kawannya yang mulai tersenyum sumringah itu. Beberapa goresan dan luka terparkir di wajah dan anggota badan masing- masing. Bobby cukup parah, selain di bibir dan pelipisnya, nampak tangan sebelah kirinya masih dibalut.

Apa mereka koma dengan kondisi seperti ini?

.

.

.

"JENNIE!" Suara cempreng Lisa kembali membuat Jennie menatap bingung kearahnya.

"Kau dengar aku? Katakan sesuatu!" perintahnya lagi.

Dengan ribuan pemikiran di otaknya, gadis itu tak dapat lagi memilih kalimat apa yang harus ia lontarkan. "Dimana badan kita?" tanyanya lugu.

Hening.

1.

2.

3.

Enam orang itu serempak tertawa menyisakan Jennie yang masih bingung. Bahkan Junhoe tanpa sadar memukul- mukul gips Bobby saking terbahaknya. Jisoo dan Rose yang masih duduk diatas kasur juga terbahak keras.

Tunggu!

Apa tertawanya arwah bisa didengar oleh manusia normal? Kenapa perawat itu mendelik kearah mereka?

Otak Jennie serasa lambat berpikir. Ia tak tahu lagi apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Kau kira ini badan siapa? Ini badanmu! Ini badanku! Badan mereka juga masih di tempatnya," balas Jisoo yang masih tersengal karena tertawa.

MIND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang