8. RAJA EGOIS

11K 1.5K 556
                                    

Pergilah kepadanya sekarang, tetapi kembalilah kepadaku nanti.
-Samson and Delilah.

●●○○





"SHOYO!!!..."

Hinata mengangkat kepalanya, kenapa kakaknya ada disini?.

Setelah memastikan bahwa benar itu adalah adiknya, dengan gerakan cepat Noya menghampiri Hinata lalu memeluknya.

"Kenapa kau masih disini Shoyo?!" Hinata melepaskan pelukan sang kakak, "kenapa nii-san ada disini?" Noya yang melihat adiknya memegang sapu tangan pun langsung mengambilnya.

"Pasti kau belum makan!" Noya geram, kenapa adiknya selalu saja seperti ini.

"Aku membawakanmu makanan, kau harus makan dan aku akan katakan padamu kenapa aku bisa ada disini." Noya menarik tangan sang adik untuk duduk di bangku yang kebetulan berada di dekat mereka.

Setelah menerima kotak makan dari Noya, Hinata langsung membukanya dan memakannya dengan lahap.

"Tadi aku ke sekolahmu karna kamu tidak juga pulang, dan untung saja ada temanmu yang belum pulang dan memberitahuku bahwa kau pergi dengan orang brengsek itu." Noya mengepalkan tangannya.

Kali ini dia akan benar-benar menghajar wajah sialan milik Kageyama.

"Dia bilang bahwa Kage-- ah maksudku raja egois itu membawamu ke mall, dan menurutnya si raja egois itu akan mengajakmu ke mall yang dekat dengan sekolah kalian maka itu aku kesini." Hinata hanya mengagguk-angguk tanpa menghentikan kegiatan makannya.

"Aku bersumpah akan menghajar raja sialan itu Shoyo." Hinata tersentak, dengan cepat dia menoleh ke arah sang kakak.

Namun Noya tidak memberi Hinata kesempatan untuk berbicara, "keputusanku sudah bulat, aku tidak akan mendengar ucapanmu Shoyo..."

"Raja egois itu sudah keterlaluan." Lagi-lagi Hinata menatap Noya dengan tatapan nanar.

Entahlah, apa karna cinta memang selalu menumbuhkan insting untuk ingin selalu melindungi orang yang kita cintai.

"Nii-san, kumohon... jangan ya?" Noya membuang wajahnya, dia tidak mungkin sanggup melihat tatapan nanar dari adiknya.

"Baiklah, tapi sekali lagi raja itu membuatmu terluka, aku akan benar-benar menghajarnya walaupun kau sujud di kaki ku memohon-mohon." Hinata dapat merasakan bahwa apa yang Noya ucapkan adalah kesungguhan.

"Nii-san tidak perlu khawatir, aku sudah besar." Hinata menampilkan senyum 5 jarinya.

"Tetap saja! Aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu Shoyo!" Hinata mengangguk, walau bagaimana pun semua itu Noya lakukan karna dia menyayangi Hinata.

"Tapi... kenapa darah di sapu tanganmu banyak sekali?" Hinata tersentak, dia juga tidak tau kenapa.

"Aku tidak apa-apa nii-san." Noya mengerutkan keningnya lalu meletakkan punggung tangannya pada dahi Hinata.

"Ah tidak panas, yaa semoga saja kau tidak apa-apa." Noya menyunggingkan senyumannya.

□□□□□□□□

"Kageyama-kun, apa tidak apa-apa kita meninggalkannya?" Kageyama tersentak, benar juga, mereka kan datang bersama Hinata.

"Ah sudahlah dia kan sudah besar." Balas Kageyama sambil terus melajukan mobil miliknya.

"Tapi---"

"Sudahlah, untuk apa sih memikirkan gembel itu." Entahlah, mungkin Kageyama manusia yang tidak memiliki hati.

EFFETE (KageHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang