34. JANGAN

8.4K 1.1K 207
                                    

Kamu mengerti bagaimana akhirnya aku harus menyerah untuk melupakanmu yang begitu berarti.
Kamu memilih diam saat aku menyeka lembab hujan di sudut gelap mataku.
-Boy Chandra : Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai.

●●○○

Kamu tau bagaimana rasanya kehilangan, itu menyakitkan.

Tapi kamu jahat, karna kamu membiarkan aku merasakan hal itu.

.


Bed side monitor di ruangan itu hanya menampilkan satu garis panjang, dan satu nada nyaring. Menandakan, bahwa pemuda yang terhubung dengan alat itu sudah pergi.







Effete
.
34. JANGAN








Jika memang dirimulah tulang rusukku, kau akan kembali pada tubuh ini.











"Kageyama, Hinata ingin bertemu denganmu." Kageyama mengangkat kepalanya lalu menatap sang kakak.

"Suruh dia pergi, aku tidak mau bertemu dengannya." Daichi menghembuskan napasnya kemudiab menuruti perintah adiknya.

Kageyama menghela napas, "aku tidak mau menghalangi kebahagiaanmu Hinata..." Kageyama bergumam, mungkin tujuannya baik, namun ternyata dia keliru, sangat keliru.

Ponselnya berbunyi, menampilkan deretan nomor tak bernama, "halo..." ucap Kageyama setelah menekan tombol hijau.

"Kageyama? Apa Shoyo ada disana?" Kageyama kenal suara itu, suara Noya.

"Tidak tau, tadi dia memang kesini, tapi sepertinya sekarang sudah pergi. Karena aku tidak mau bertemu dengannya." Dua orang di buat remuk oleh Kageyama di hari yang sama.

"A--apa? Kau tidak tau dimana Shoyo?!" Nada di seberang sana terdengar mulia meninggi.

"Aku... aku mau mencoba merelakan Hinata..." menyerah, seorang Kageyama Tobio benar-benar menyerah.

"Bodoh! Hinata mencintaimu! Hinata membatalkan pernikahannya karena dia masih mencintaimu!" Kageyama terkejut, jujur saja memang ada rasa senang di dalam hatinya mendengar ucapan itu, tapi rasa sakit itu masih terasa.

"Ta--tapi---"

"Bodoh! Cari Hinata! Dia tidak minum obat hari ini..." yaa, hidup Hinata sekarang bergantung pada obat, tapi bukan obat saja, selama Hinata makan dengan teratur dia bisa saja bila tidak meminum obat, tapi kali ini Hinata melanggar semuanya.

Makan, obat, bahkan Hinata melanggar bahwa dia tidak boleh capek, Hinata masih lemah. Tenaganya habis untuk menangisi Kageyama kemarin.

"Kumohon... Shoyo... fisiknya sangat lemah." Sakit, Kageyama sakit mendengarnya. Kageyama segera meraih infuse stand dan meletakkan kantong infusnya disana.

Untungnya, Kageyama sudah bisa berjalan.

Kageyama menyusuri lantai rumah sakit yang menjadi letak ruangannya, lantai 3. Dan tujuan terakhirnya tertuju pada kamar mandi di lantai itu.

Kageyama masuk, dan dia mendengar semuanya, mendengar bagaimana pilunya Hinata saat mengucapkan kata maaf.

Mendengar bagaimana pemuda itu mulai merasakan sakit lagi, Kageyama mendengarnya.

EFFETE (KageHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang