19. MENEBUS DOSA

11.3K 1.5K 196
                                    

Apakah ada yang tau bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu.
-Autumn in Paris : Ilana Tan.

-Autumn in Paris : Ilana Tan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●○○











"Hueeee nii-chan, nii-chan dimana hueeee." Tangis seorang bocah kecil bersurai oranye sambil mengusap-usap kedua matanya.

"Hei kamu kenapa?" Hinata menoleh ke sumber suara, seorang laki-laki yang sepertinya tidak berbeda jauh dengannya.

"A--aku kehilangan nii-chan kuuu." Hinata terus menangis, akibat mengejar kupu-kupu dirinya dan Noya menjadi terpisah.

"Jangan nangis, ayo ku bantu mencari kakak mu." Orang itu tersenyum, membuat semangat Hinata tumbuh, ya! Dia akan menemukan nii-channya!.

Hinata dan orang itu berjalan menyusuri taman yang cukup luas, memanggil-manggil nama Noya sampai akhirnya dia mendengar bahwa ada yang memanggilnya juga.

"Nii-chan!!!" Setelah melihat Noya, Hinata langsung bergegas lari menuju kakaknya dan memeluknya erat, dia janji mulai saat itu tidak akan sembarangan mengejar sesuatu.

"Shoyo, makanya jangan lari-lari, ayo kita harus segera pulang kalau tidak nanti kita bisa kena marah." Yaa kalian semua mungkin sudah tau seberapa kejam orang yang merawat kedua kakak beradik itu.

"Ayo! Eh tapi sebelumnya aku mau ngasih tau nii-chan seseorang, dia baik, dia udah tolong aku buat nyari nii-chan." Ucap Hinata sambil tersenyum kemudian menarik Noya menuju seseorang yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari mereka berdua.

















"Kau?!" Noya membuka mulutnya lebar-lebar, dia ingat orang itu, orang yang menolong adiknya saat hilang di taman dulu.

"Kau mengingatku? Noya?" Dia tersenyum, walau mungkin Hinata tidak mengingatnya, tapi tak apa dia akan tetap berusaha.

"Te---tentu saja... Ushijima-san." Yaa orang itu lebih tua 1 tahun dengan Noya, "ke--kenapa kau ada disini?" Sekarang semua yang berada di rumah sakit itu sedang berdiri di depan ruang rawat Hinata dengan penuh rasa cemas.

"Aku mau mendonorkan darahku untuk Hinata." Noya tercengang, pasalnya dia belum mendengar kabar apapun mengenai kondisi adiknya.

"Apa?! Shoyo butuh darah?!" Dengan cepat Noya menarik kerah baju milik Kuroo, "kenapa tidak bilang padaku?!" Noya menggeram, seharusnya dialah orang yang pertama tau keadaan Hinata, namun Kuroo sangat tau Noya.

"Kau tenang dulu, semuanya akan baik-baik saja." Rahang Noya mengeras, "bagaimana bisa! Bagaimana bisa kau bilang bahwa semuanya akan baik-baik saja?!" Kenma menarik tangan Noya agar melepas cengkramannya.

EFFETE (KageHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang