Cinta itu kaya, tak selayaknya ia membuatmu menjadi pengemis.
-Boy Chandra : Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang.●●○○
"Cih! Lihat tuh si miskin, udah sekolah pake beasiswa segala bendel lagi!"
"Dia yang dapet beasiswa bukan? Kok malah bikin gara-gara sih?!"
"Ngerokok? Kalo aku jadi dia sih mending duitnya buat beli makan dari pada beli rokok."
"Itu orang ga tau diri banget ya? Bukannya diem-diem aja, segala pengen jadi anak bandel."
"Mungkin dia mau tenar hahaha."
Hinata hanya bisa menghembuskan nafasnya sambil tersenyum, apapun yang ia katakan orang lain tidak akan mempercayainya.
"Dia kenapa?" Tanya Tanaka saat dia keluar kelas karena penasaran ada ramai apa di sekolahnya.
"Katanya sih ngerokok." Jawab Tsukisima tak acuh, Tanaka mengerutkan keningnya. Hinata merokok? Tidak mungkin bukan?.
"Hei Kageyama! Kau kan yang terakhir bersamanya, emang Hinata itu benar merokok?" Kageyama hanya mengangkat bahunya tak acuh sambil terus meminum susu kotak kesukaannya.
Tidak mungkinkan Hinata melindungi Kageyama?
Tanaka menerutkan keningnya, tidak mungkin Hinata sebodoh itu. Tapi... Hinata juga tidak mungkin merokok.
Apa benar ya kalau Hinata itu menyukai Kageyama?.
"Hinata!!!!" Yamaguchi dengan cepat berlari ke arah Hinata saat dia melihat Hinata yang sedang berdiri di lapangan sambil hormat menghadap bendera.
"Apa yang terjadi padamu?!" Hinata tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya, seakan berkata bahwa dia 'tidak apa-apa'.
"Heh kamu! Sana balik ke kelas!" Ucap seorang guru yang sedang mengawasi Hinata agar tidak lari dari hukumannya. Yaa walau siapapun akan tau bahwa Hinata tidak akan pernah lari.
"Tidak! Kalau Hinata tidak boleh ke kelas maka saya juga tidak akan ke kelas!" Yamaguchi berkata spontan, seakan perasaannya benar-benar tersambung pada Hinata.
Hinata memegang tangan Yamaguchi dan berhasil membuat Yamaguchi berbalik menghadapnya.
"Pergilah..." ucapnya pelan, Yamaguchi membulatkan matanya, kemudian dia memegang kedua pundak Hinata.
"Mulutmu penuh dengan darah!" Baik Hinata maupun guru yang berada di dekat mereka terkejut, Hinata menutup mulutnya sendiri.
Dan benar saja, mulutnya penuh dengan darah.
"Hidungmu Hinata!" Baru saja Yamaguchi ingin menarik tangan Hinata menuju UKS, namun orang dengan tubuh besar sudah terlebih dulu menggendongnya.
Hinata hendak berontak, namun kepalanya terasa sangat berat dan akhirnya dia tak sadarkan diri.
Yamaguchi menyusul orang itu, ternyata dia membawa Hinata menuju mobilnya dan Yamaguchi segera mengikuti mobil itu dengan mobilnya sendiri.
Rumah sakit.
Ternyata orang itu membawa Hinata ke rumah sakit. Sebelum Hinata masuk ke dalam ruang UGD, Yamaguchi terlebih dulu menahan tubuhnya.
"Sebentar dok, saya mau periksa apa di kantongnya ada handphone. Saya mau menelfon kakaknya." dokter itu mengangguk, dengan cepat Yamaguci merogoh semua kantong yang ada di baju dan celana Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
EFFETE (KageHina)
Fanfiction[END] Ketika penyesalan datang, dan kau tidak bisa berbuat apapun, lalu semuanya menjadi tidak berguna. Second chance, may i get it? -Kageyama Tobio. ●●○○ 11/5/2018 : #1 in KageHina 15/5/2018 : #2 in Haikyuu !THE CHARACTERS BELONG TO HARUICHI FURUD...