Tin...tin...
Suara klakson mobil,Andra reflek langsung berlari menjauh.Sedangkan Zean ia malah terus tertawa tanpa sadar kalau ternyata mobil itu semakin mendekat dengan kelajuan yang cepat.Sontak semua pejalan kaki dan pengendara lainnya berteriak agar Zean berlari menjauh,namun telat mobil itu sudah menabrak tubuh Zean hingga terpental jauh dari tempat kejadian dan mengeluarkan banyak darah segar diatas aspal panas.
"JIN AWAS!!!"teriak Andra dari seberang dengan perasaan yang tak nyaman.
Namun ia telat,tubuh jangkung lelaki itu sudah terpental dan terbentur dengan aspal yang sangat panas dan mengeluarkan banyak darah segar.Andra reflek langsung berlari menuju tempat dimana temannya kini tergeletak dengan darah yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
Andra menidurkan kepala Zean kepahanya,Andra sangat panik.Ia terus berteriak minta tolong,seketika tempat mereka penuh dengan orang orang yang ingin melihat.Disana Zean masih bisa melihat temannya yang sangat peduli dan mengkhawatirkan dirinya,padahal setiap hari mereka selalu bertengkar cuma karena masalah sepele.Zean tersenyum lalu ia menggerakan tangannya yang penuh darah untuk menyentuh wajah temannya dan berkata.
"Sudahh...Dra...gue...mau tidur...gue lelah sama urusan duniawi"ucapnya lemas dengan darah yang terus mengalir dari bagian kepala dan tangannya.
"Sttt..jangan ngomong kayak gitu anjing...lo bisa"umpat Andra kesal sekaligus panik.
"Gelap Dra"ucap Zean lirih.Ia terus tersenyum walaupun sedang dalam keadaan yang memperihatinkan.Andra langsung meneteskan air bening dari matanya yang tiba tiba perih.Dan jantungnya yang berdetak kencang juga nafasnya yang tak karuan."jangan nangis Dra...gua sayang kalian berdua...jangan berantem mulu ya"lalu tangan Zean yang tadi menyeka air mata Andra langsung terhempas dengan sendirinya.
"Zean...jin...Zean...bangun woy!!lo kuat...bangun ANJING bangun...hiks!bangun....woy kalian ngapain liatin...panggil ambulan TOLOL"Andra sangat panik dan berteriak sambil meneteskan air mata tak terima kalau teman baiknya pergi.
Sekali lagi Andra menggoyang goyangkan tubuh Zean yang lemas dan wajahnya yang sangat pucat karena kehilangan banyak darah.Andra tak kuasa menahan tangisnya."Bangun jin...maafin gua...jin..."lalu Andra menatap tajam sibanci yang kini melihat mereka dengan tatapan prihatin."eh banci sialan ini semua gara elo ya ANJING...LO BENAR BENAR ANJING PEMBAWA SIAL!!"umpat Andra kesal dengan setengah berteriak dan menekan kata 'sialan'dan kalimat'anjing...lo benar benar pembawa sial'.
"Dra...lo kira gua mati hah?!"tanya Zean mengagetkan Andra yang sedang bersedih hati.
"Zean lo masih hidup?"tanya Andra mengelus pipi Zean yang penuh dengan darah.
"Iya...gua gak mau mati dulu...gua masih muda belum ngerasain_"
Pletak
Andra menjitak dahi Zean yang kini sedang meringis kesakitan.Padahal waktu kecelakaan tadi ia biasa biasa saja.Zean langsung menghentikan kalimatnya dan mendongak menatap wajah Andra yang sangat senang.
"Sakit gila!!"bentak Zean mengelus kepalanya.Lalu ia melihat darah yang mengalir dari kepalanya."Dra...darah...dra
bentar lagi gua mati Dra"ucapnya polos."Dasar bocah!!"
"Hehe...gua gak minat ketawa Dra...eh tapi,kalau gue keburu mati tolong samapein ke Rasi kalau gua suka sama dia"
"Iya....iya....asalkan lo masih bisa tahan...gua gak mau lo mati,soalnya bulan depan kita mau ngelawan geng ketos sialan.Emang lo kagak mau ikut apa?pasti seru jin!!"
"Iya...tapi gue gak mau lo sampein perasaan gue kalau gue masih hidup Dra..."
Dalam keadaan seperti ini saja mereka masih bisa bercanda,orang orang yang tadinya menatap mereka iba kangsung merubah tatapannya menjadi tatapan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [End]✔
Teen FictionCinta akan tumbuh dengan sendirinya dan akan pergi tanpa seijinnya. Perjuangan untuk mendapatkan cinta itu gak segampang kita bilang "maaf"cinta itu membutuhkan suatu kesabaran untuk melewati segala rintangan.Untuk mendapat cinta itu gak segampang n...