Selesai upacara Andra dan Malvin langsung melaksanakan hukumannya yaitu berlari lapangan sebanyak 100 kali.
Berhubung mereka adalah murid yang pintar jadi mereka melakukan itu dengan cara membaginya sampai akhirnya selesai dengan keringat yang membasahi pelipis mereka.
Mereka berdua langsung mendudukan bokong mereka dikursi yang tersedia untuk menontong acara tanding basket di pinggir lapangan basket.
Tak lama Tanika sang pacar Andra datang membawakan dua botol air mineral yang sengaja ia beli dari kantin untuk Andra dan Malvin. Tanika memberikan botol yang ia beli pada kedua lelaki itu lalu menyodorkan satu kotak tisu untuk mereka.
"Yank lapin dong"ucap Andra manja pada Tanika. Kedua pipi Tanika langsung memerah karena malu.
"Ih apaan sih?! Geli tau gak,jangan sayang sayangan ah panggil nama biasa aja"
"Oh iya deh...kalau kamu malu"
"Khem"dehem Malvin yang merasa dirinya tidak dianggap oleh kedua orang yang sedang berpacaran ini. Malvin langsung bangkit dari tempat duduknya dan tidak lupa berterima kasih pada Tanika yang telah memberinya sebuah botol mineral.
Saat dijalan menuju kelas Malvin tidak sengaja menyenggol tubuh seorang gadis manis hingga tubuh gadis itu oleng dan hampir menyentuh lantai. Dengan cepat kedua tangan Malvin menahan tubuh gadis itu sampai posisi diantara mereka sangat dekat dan seperti tengah memeluk.
"Astaga inikan cowok yang tadi dihukum itu...ternyata kalau dari dekat ia lebih ganteng..."batin gadis itu kagum melihat seorang lelaki itu dari dekat.
"Eh maaf"ucap Malvin melepas kedua tangannya yang tadi memegangi pinggang gadis manis dan lucu itu.
"Oh i..iya "sahut gadis itu malu malu.
"Em kelas apa?"tanya Malvin basa basi karena merasa tidak enak.
"10 G Ipa-3"jawab gadis itu menunduk karena malu dan menyembunyikan wajahnya yang merah.
"Kenali nama gue Malvin"ucap Malvin merasa canggung dengan gadis yang berada didepannya ini dengan memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya.
"Gue Tara"jawab gadis itu menyambut tangan lelaki yang bernama Malvin itu dengan senang hati.
"Eum kalo gitu gue kekelas dulu, sekali lagi maaf"ucap Malvin tersenyum lalu berjalan meninggalkan gadis itu yang masih tersenyum senang bisa mengenal lelaki tampan itu.
"Dapet rezeki nomplok gue"gumam gadis itu senang. Ia pun berjalan menuju kelasnya dengan senyuman yang tak pernah hilang dari wajahnya yang manis dan makin tambah manis saat tersenyum.
*******
Sesampainya dikelas Malvin berniat untuk menemui gadis yang ia suka,namun niatnya itu ia urungkan karena saat sampai didalam kelas ia melihat kalau gadis itu sedang tertawa gembira bersama sang KM.
Malvin langsung berjalan menuju meja gerombolan para lelaki dikelas itu yang sedang asik bermain poker (kartu remi).
Malvin duduk disebelah Gusti yang sedang ikut bermain juga,Gusti paling jago dalam bermain poker,walaupun mukanya alim tapi tidak sifatnya."Tumben Malv? Kagak gangguin si Kaira?"tanya Gusti yang menyadari kehadiran Malvin.
"Kagak"jawab Malvin ketus.
"Ni bocah ngapa dah?" Batin Gusti melihat raut wajah Malvin yang tidak mood saat bertanya tentang Kaira. Lalu ia menengok kearah Kaira yang sedang mengobrol dengan sang KM,Gusti mengangguk paham.
"Oh ceritanya dia lagi cemburu"batin Gusti bergumam."Mau main?"tanya Gusti mencoba menghibur Malvin.
"Boleh"sahut Malvin.
"Jay...kasih si Malvin kartunya! Dia mau main katanya"perintah Gusti pada lelaki yang menyocok kartu remi tersebut mengangguk dan memberikan Malvin beberapa kartu.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [End]✔
Fiksi RemajaCinta akan tumbuh dengan sendirinya dan akan pergi tanpa seijinnya. Perjuangan untuk mendapatkan cinta itu gak segampang kita bilang "maaf"cinta itu membutuhkan suatu kesabaran untuk melewati segala rintangan.Untuk mendapat cinta itu gak segampang n...