Part 29

48 1 0
                                    

Saat dikantin, banyak yang tidak kekantin. Mungkin karena habis disuntik tadi, hanya beberapa yang datang kekantin. Sekarang teman teman Kaira sedang duduk bergabung dengan Malvin dan Andra. Dari tadi Sasa selalu dibuat kesal oleh kedua sejoli ini, sedangkan Lean dan Nasya tertawa melihat aksi kedua sejoli tersebut yang dari tadi asik menggangu Sasa yang sedang makan Batagor.

"Sa...pelan pelan ngapa kalau makan nanti keselek"saran Kaira. Malvin tersenyum simpul melihat Kaira yang perhatian.

"Iya Kai...gue lagi laper nih soalnya tadi abis disuntik"jawab Sasa dengan mulut penuh dengan Batagor.

"Telen dulu keselek aye baru tahu rasa lo"sambung Eriska.

"Mal lo ngapa?"tanya Andra yang bingung melihat Malvin dari tadi terus fokus memerhatikan wajah Kaira pun memutuskan untuk bertanya.

Semua mata yang ada dimeja itu menoleh kearah Malvin.

"Gue lagi merhatiin wajah cantik bidadari surga"ucap Malvin dengan tatapan yang tidak teralihkan.

Seketika Kaira langsung menunduk dengan kedua pipinya yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Oh iya...diakan emang cantik"gurau Andra.

Seketika setelah mendengar kalimat cantik yang Andra ucapkan, Malvin menoleh dan menjitak kepala Andra kencang.

"Sakit...gile kali ya lo!"pekik Andra sambil memegangi kepalanya yang sakit akibat jitakan keras dari Malvin.

"Sekali lagi nikung gue ntu mata gue colok pake garpu"ancam Malvin tidak main main.

"Galak amat Mal"komen Lean yang diangguki oleh Andra.

"Kaira itu hanya milik orang yang bisa jaga dia, bukan orang yang hanya mencari muka aja"

"Oh...emang lo bisa jaga dia?"tanya Sasa.

"Gue sih belom tahu karena gue aja belom siap buat kehilangan dia...gue masih ada ditahap bawah karena menjaga senyumnya aja gue kagak bisa"jelas Malvin yang seketika Kaira mendongak lalu sekilas menatap Malvin penuh dengan tatapan tidak mengerti.

"Maksud lo?"tanya Eriska yang mewakili orang yang ada disana.

"Kagak tahu...ini aja gue ucapin yang ada diotak gue doang hehehe"ucap Malvin mengedikkan bahunya dan nyengir tak berdosa.

Sasa yang tadinya serius langsung menatap Malvin datar, Eriska yang tadinya ingin minum langsung disemburkan kearah sebelah kanannya yang ada seorang murid lelaki yang lewat dan mengenai baju seragamnya.

"Eh"ucap lelaki itu kaget dan langsung menoleh kearah Eriska.

"Apa?!"tanya Eriska dingin.

"Enggak lanjut aja dek"ucap lelaki itu yang ternyata kakel.

"Iya"setelah lelaki itu pergi Eriska langsung mendapatkan berbagai tatapan tidak menyangka dari teman temannya.

"Gue gak nyangka"ucap Andra menggeleng kepala

"Dua"sambung Lean

"Tiga"Nasya

"Dasar alien aneh"omel Sasa

"Sa maksih loh atas nama panggilannya gue suka"Malvin yang mengacungkan kedua jempolnya kedepan wajah Sasa.

"Dasar aneh...dikatain malah seneng "Sasa yang heran dengan jalan fikirnya Malvin.

"Ya kalau emang dasarnya aneh mah mau digimanain?"tanya Kaira yang terkekeh.

"Iya hehehehe"jawab Malvin sambil cengengesan gak jelas ditambah tanganya yang menggaruk tengkuknya.

First Love [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang