~Apakah ini semua hanya mimpi...jika ini mimpi maka aku harap jangan pernah ada yang membangunkan ku dari mimpi indah ini...~Kaira Rahma Aulia
♡♡♡
Setelah sampai dirumah Kaira langsung berjalan menaikit anak tangga menuju kamar favoritenya.
Cklek
Saat Kaira membuka pintu kamarnya,tampak terlihat gelap. Lalu ia berjalan mencari tombol saklar lampu untuk menyalakan lampu,namun saat ia masuk tiba tiba pintu kamarnya tertutup sendiri.
Kaira mulai merasakan hawa yang tidak enak dengan kamarnya ini,saat ia sudah menemukan tombol saklar pun dengan cepat ia menekan tombol itu dan.....
"Happy Birth Day....Kaira Rahma Aulia...."teriak semua orang yang ada di kamarnya.
Dengan berbagai dekorasi dan balon balon yang banyak menghiasi kamarnya tersebut.
Kaira tampak kaget dan senang bukan main,perlahan ia tersenyum dan menangis dalam diam saat tahu kalau dikamarnya juga ada Malvin yang sedang membawa kue tar dengan lilin yang berbentuk angka 15 tahun.
"Kaira kok malah nangis sih..."ucap Sasa yang memeluk tubuh Kaira,disusul dengan Lean,Eriska lalu Risa. Saat Andra juga hendak memeluk Kaira dan sudah merenggangkan tangannya terdengar sebuah deheman kencang dari kakaknya Kaira yang sudah menatap Andra dengan tatapan dingin dan tajam. Seketika Andra mengundurkan niatnya karena nyalinya menciut.
"Kai tiup lilinnya"terdengar suara Malvin yang sudah berdiri didepan Kaira dengan senyum tulusnya.
"Mal..."ucap Kaira dengan suara seraknya akibat menangis.
"Iya?"tanya Malvin.
"Miss you"ucap Kaira lalu meniup lilin itu,Malvin langsung memberikan kue tersebut pada Hevana yang berdiri tidak jauh dari Malvin.
Dengan cepat Kaira memeluk Malvin untuk melepaskan rasa rindunya yang akhir akhir ini agak jauh dari Malvin.
Kedua orang tua Kaira tersenyum melihat anak perempuannya yang sangat senang dan sayang kepada lelaki tampan yang kini sedang berpelukan dengan anaknya itu.
Disana juga sudah ada Rey yang sedikit terlambat karena harus memutar balik dan berlari kelantai dua kamar Kaira. Saat sampai dikamar Kaira ia sudah disuguhkan oleh pemandangan yang sangat tidak menyenangkan baginya. Tapi Rey beriskap biasa saja dan tetap memaksakan senyumannya agar tidak merusak moment bahagia Kaira.
"Makasih atas suprise nya...gue seneng bangat"bisik Kaira masih dalam pelukan hangat Malvin.
'Gak papalah kali kali pelukan gini sama Kaira...dideoan calon mertua...hehehe'batin Malvin senang.
"Maaf udah buat lo kesel"bisik Malvin yang makin memperkuat pelukannya.
"Khem"
"Eh"pekik Kaira dan Malvin bersamaan saat mendengar deheman keras dari papanya Kaira tersebut dan melepas pelukannya dengan muka mereka yang sangat merah tentunya.
"Serasa dunia milik berdua ya?"sindir Papa Kaira yang makin membuat wajah Kaira memerah karena malu. Berbeda dengan Malvin,ia hanya cengengesan gak jelas sambil menggaruk tengkuknya dengan wajah yang masih merah.
"Papa apaan sih"ucap Kaira yang berlari dan sekarang memeluk papanya.
"Nah gini dong...kan jadi impas"ucap Papa Kaira.
![](https://img.wattpad.com/cover/127418184-288-k535617.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [End]✔
Ficção AdolescenteCinta akan tumbuh dengan sendirinya dan akan pergi tanpa seijinnya. Perjuangan untuk mendapatkan cinta itu gak segampang kita bilang "maaf"cinta itu membutuhkan suatu kesabaran untuk melewati segala rintangan.Untuk mendapat cinta itu gak segampang n...