Mereka berjalan melewati lorong menuju kelas mereka,tapi saat dipertengahan jalan mereka bertiga melihat geng oppayh swager sedang membully murid perempuan dekat dengan gudang.
Kaira yang melihat itupun berjalan dengan tergesa gesa menghampiri mereka dengan Lean dan Sasa dibelakangnya.
♡♡♡♡
Dapat Kaira lihat dengan jelas bahwa sang ketua dari geng tersadis itu sedang memegang sebuah gunting tajam ditangannya dan mengarahkan gunting tersebut pada rambut salah seorang murid bully-annya.
Dapat mereka bertiga dengar sebuah tawaan senang saat melihat gadis yang menjadi bahan bully nya saat ini ketakutan.
Kini mereka bertiga hanya bisa menonton itu secara diam diam walaupun sejak dari pertama melihat kejadian itu Kaira sangat ingin membantu gadis lemah itu namun ditahan oleh Sasa dan Lean.
"Makanya kalo gak tahu apa apa jangan ikut campur urusan kita!"bentak Hyerin pada gadis itu hingga membuat gadis itu memejamkan matanya refleks.
"Jahat bangat sih"ucap Lean pelan.
"Gue bener gak habis pikir sama jalan pikirnya"lanjut Sasa.
"Berisik lo"sungut Kaira kesal mendengar ocehan tidak penting dari kedua temannya ini.
"Iya"jawab Lean dan Sasa kompak.
Lalu mereka kembali terfokus mendengarkan dan melihat apa yang akan dilakukan oleh geng tersebut.
"Udah gunting aja rin"saran tangan kanan Hyerin yaitu Hara yang sangat gemas ingin melihat gadis yang kini didepannya ini tidak lagi sombong dengan rambutnya yang di cat agar botak dan membuatnya malu.
"Tunggu sebentar...gue masih mau bermain main sama dia"sahut Hyerin dengan seringaiannya yang menyeramkan.
Gadis itu hanya bisa meronta ronta dengan kedua tangannya yang diikat kebelakang pada senderan kursi dan kakinya juga diikat pada kaki kursi. Tak lupa juga Hyerin menutup mulut gadis itu menggunakan lakban hitam hingga rencana mereka akan berjalan lancar.
Kini Hyerin menyerahkan gunting yang ia pegang pada Lexa yang dari tadi tengah memake-up wajah gadis itu agar terlihat lebih cantik hingga menyerupai Joker sang penjahat di film batman.
"Lo mau apain dia rin?"tanya Meylin tidak tega tapi tertarik.
"Gue mau buat hadiah yang tak akan dia lupakan..."jawab Hyerin bersemangat dan mereka bertiga hanya mengangguk mendengar penjelasan dari sang ketuanya.
Disisi lain Kaira,Sasa,dan Lean masih bingung dengan maksud kata 'hadiah' yang Hyerin bilang.
Hyerin kembali menatap wajah manis gadis itu,lalu ia menjulurkan tangannya untuk menyentuh dagu gadis itu agar ia mendongak dan melihat manik mata Hyerin yang dipenuhi oleh hawa marah pada gadis itu.
Gadis itu sudah pasrah karena usahanya akan sia sia dan percuma jika sudah berurusan dengan geng Oppayh Swager tersebut. Ia hanya bisa menangis dan terus berharap agar seseorang datang untuk membantunya.
Setelah melihat gadis yang menjadi bahan bully-annya menangis Hyerin malah tersenyum senang karena usahanya untuk menakuti gadis itupun berjalan lancar. Perlahan ia mengeluarkan sebuah pisau lipat yang ia simpan disaku rok nya dan menempelkan pisau tersebut pada pipi tirus gadis tersebut.
Tangisan gadis itupun makin pecah saat melihat Hyerin menempelkan sebuah pisau tajam itu pada pipinya,dapat ia rasakan benda tajam itu membuat pipinya sedikit sakit karena Hyerin yang sedikit menekan benda tajam itu pada pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [End]✔
Fiksi RemajaCinta akan tumbuh dengan sendirinya dan akan pergi tanpa seijinnya. Perjuangan untuk mendapatkan cinta itu gak segampang kita bilang "maaf"cinta itu membutuhkan suatu kesabaran untuk melewati segala rintangan.Untuk mendapat cinta itu gak segampang n...