Part 17

46 7 0
                                        

Saat ini Malvin sedang bosan dengan guru Matematika yang dari tadi hanya mengoceh gak jelas,menurut Malvin.

Malvin sedari tadi menjahili Kaira namun cewek itu malah mengacuhkannya dan fokus mencatat yang ditulis dipapan tulis didepan.

"Ck...rajin amat"cibir Malvin

"Emang"sahut Kaira

"Bosen"

"Bodo"

Terlintas dari otak Malvin ingin mengerjai Nasya yang sedang mencatat seperti Kaira.

"Smok...smok"bisik Malvin pada Nasya sambil mencolek colek punggung sicewek itu.

"Ck...apaan sih?"tanya Nasya kesal.

"Malam lo mau ngapel ke rumah Ali?"tanya Malvin jahil.

"Apa urusannya sama lo?"

"Lo itu kan si smok punya gue seorang"gombal Malvin yang sekarang menarik narik lengan baju Nasya karena dari tadi walaupun cewek itu menyahut tapi ia tidak menoleh kebelakang.

"Apaan sih?"akhirnya Nasya menoleh karena kesal.

"Ih makin gemes deh"ucap Malvin mencubit pipi kiri Nasya.

"Sakit bego"pekik Nasya kesakitan akibat cubitan keras dari Malvin.

"Gue tuh gemes kalo ngeliat lo smok"ucap Malvin.

"Smok aye? Emang gue se semok itu kah sampai lo segitunya sama gue hah?"tanya Nasya kesal
"Kai...kai...nih temen lo"adu Nasya pada Kaira.

Sedangkan Kaira hanya tersenyum geli melihat aksi lucu Malvin yang jahil pada Nasya.

"Udah Malv...kasian noh Nasyanya malu"ucap Kaira setengah tertawa kecil.

"Owh...sweet,Kai gue cemburu ya?"goda Malvin yang mencolek dagu Kaira.

"Ih genit bangat...ngarep lu...gue mau jadi punya lu"

"Waw...nyesek"timpal  Nasya

"Sttt berisik"ucap Rey

"Hak"sahut Malvin

"Ya maksudnya..."

"Tahu Mal,bener kata Grey...ini itu masih jam pelajaran jangan berisik nanti malah gak fokus" jelas Kaira yang diangguki oleh Rey.

Berhasil membuat Malvin diam karena nasehat dari Kaira.

Disisi lain Tanika sedang dalam keadaan dilema,ia harus memilih salah satu ajakan dari kedua lelaki itu.Namun entah kenapa ia jadi ingat kalau hari ini ia juga akan pulang bersama Kenzia.

"Kenapa gue gak nyuruh Kenzia pulang gantiin gue aja? Siapa tahu Adnan bisa ngerti dan percaya kalau gue bohong sama dia...sory nan"batin Tanika

Tet...tet...

Bel sekolah sudah berbunyi dan murid pun sedang sibuk mengemaskan buku buku pelajaran kedalam tas mereka masing masing.Lalu Tanika menoleh sebentar kearah Andra, disana ia bisa melihat kalau ternyata Andra duduk sendiri.
Dimana Zean? Batin Tanika sadar kalau ternyata selama tiga hari ini Zean yang selalu membuat kebosingan dikelas dengan Rasi menjadi sepi.

Lalu Tanika merasa menyesal karena sudah menengok kearah Andra,sekarang Andra sedang senyum senyum kepada Tanika dan beberapa kali mengangkat kedua alisnya.

"Baiklah silahkan Rey pimpin teman temanmu untuk segera membaca doa"pinta guru itu sudah rapi dengan kertas kertas yang disusun rapi.

"Baik pak...Marilah kita membaca doa dengan kepercayaan masing masing...berdoa mulai"kata Rey.

First Love [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang