Part 19

59 4 1
                                    

Hari ini adalah hari yang paling dibenci oleh semua murid termasuk kelas 10-A IPA 1. Mereka terpaksa baris dilapang dengan terik matahari yang cukup panas dan membosankan.

Malvin yang baris disamping Sasa pun terus menjahili Sasa karena bosan.

"Sa...kok perut lo buncit sih? Jangan jangan lo hamil anaknya Didit lagi?"tanya Malvin dengan ekspresi terkejut yang dibuat sealay mungkin.

"Sabar sa, sabar"ucap Sasa mengelus dada.

"Sa kok badan lo bantet sih? Kenapa gue baru sadar ya?"tanya Andra tidak mau melewatkan moment yang asik saat dapat melihat Sasa marah.

"Sabar...itu semua hanya setan yang iri sama gue"lirih Sasa.

Malvin dan Andra tersenyum, mereka malah semakin menjadi jadi dan tidak mau menyerah.

"Sa kenapa lo gak laku laku sih? Jangan jangan lo jomblo akut lagi?"tanya Malvin serius,padahal dalam hati ia tertawa ngakak.

"Sa jangan marah marah mulu ya? Gue kasihan ngeliat lo jomblo seumur idup"tambah Andra sok memberi nasihat.

Sasa hanya bisa menahan emosinya karena tidak mau mendapat panggilan saat upacara telah usai,berkali kali ia menghembuskan nafas beratnya.

"Sstttt"peringatan dari osis yang menjaga.

"Berisik lo"ucap Malvin pada osis itu. Sang osis hanya bisa menggeleng kepala dan sabar menghadapi kakak kelas yang ada didepannya ini.

"Khem"deheman keras untuk memperingati Malvin dan Andra agar berhenti,namun tidak dipedulikan oleh mereka berdua.

Sedangkan Sasa sudah memberi isyarat pada mereka berdua agar berhenti menjahilinya dan tidak berisik.

"Ekhem"deheman itu semakin keras,anak anak yang mendengar itu langsung diam dan hening. Tapi tidak mempan untuk dua sejoli ini,mereka malah menyahuti deheman itu.

"Ekhem"sahut Malvin

"Ekhem"lagi lagi deheman keras itu untuk memperingati Malvin.

"Ekhem"balas Andra

"Ekhem"

"Apaan sih berisik bangat"ucap Malvin kesal. Lalu ia menoleh kebelakang hendak berkomentar namun niat nya ia urungkan karena yang dari tadi berdeham itu bukanlah osis tapi pak Samsul sang guru kesiswaan.

"Ekhem"dehemnya dengan muka sangar dan datar pada Malvin.

Sedangkan Malvin hanya memperlihatkan cengiran tak berdosanya pada Pak Samsul,lalu Malvin menepuk nepuk pundak Andra untuk memperingati agar diam namun ditepis oleh Andra.

"Ada apasih?"tanya Andra heran

"Pak botak"ucap Malvin pelan

"Hah mana?"tanyanya

"Ekhem"deheman itu semakin kencang,lalu Andra dan Malvin menoleh kebelakang dan memperlihatkan cengirannya.

"Eh bapak"ucap Andra dengan gaya cengirannya tanpa dosa dan menggaruk tengkunya yang tidak gatal."lagi ngapain pak? Bukannya jaga ya pak? Kok masih disini?"tanya Andra yang dihadiahi jitakan kencang dari Malvin.

"Bego bangat sih!"Malvin kesal

"Heh language"ucap Pak Samsul

"Eh denger pak?"tanya Malvin

"Saya punya telinga ya"geram pak Samsul kesal dengan kelakuan anak muridnya ini.

"Oh"Malvin dan Andra mengangguk.

"Ikut saya"

"Mau keman pak?"tanya Andra

Tak mau lama lama,pak Samsul pun langsung menjewer telinga dua anak muridnya yang selalu membuat para guru kesal.

First Love [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang