Hari ini entah kenapa Kaira menemui Tanika yang sedang diam tanpa geng Oppay Swager itu.Kaira menatap Tanika dengan tatapan bersalah,membuat Tanika heran dengan tatapan Kaira padanya.
Tanika memilih untuk bertanya terlebih dahulu,namun tak ada balasan dari Kaira.Ia hanya diam mematung didepan meja Tanika tanpa bersuara atau bergerak. Kaira hanya fokus pada Tanika dengan tatapan bersalah yang telah ia lakukan pada Tanika kurang lebih selama satu bulan ini.
"Kai...ada apa?"tanya Tanika lagi
Kaira tak menjawab,ia hanya diam tanpa bersuara.
"Kai? Ada apa?"
Tiba tiba Kaira langsung memeluk tubuh Tanika dan menangis dilekukan leher Tanika.
"Kai lo kenapa?"tanya Tanika heran sekaligus senang karena mungkin ini adalah permulaan untuk ia bisa berbaikan lagi dengan Kaira,teman lamanya.
"Tan maafin gue,gue jauhin lo bukan berarti gue marah...gue cuma mau lo tahu kalau lo itu gabung sama temen yang salah" jelas Kaira tersedu sedu
"Gue sebenarnya rindu saat kita bareng bareng.Tapi gue kira dengan lo menjauh dari gue lo senang Kai"sahut Tanika mengelus punggung Kaira."mungkin kita bisa kaya dulu lagi,atau lo juga bisa gabung kalo lo mau"
Kaira langsung melepas pelukannya dan menatap Tanika tidak suka.
"Gue gak bisa kayak dulu lagi sama lo Tan,lo udah gak bisa lagi denger masukan gue"ucap Kaira pergi meninggalkan Tanika yang kini hanya diam mematung tak percaya dengan ucapan temannya yang selama ini sangat baik padanya."Apa salah gue?"batin Tanika heran,sampai akhirnya Tanika tidak merasa kalau ternyata ia menangis.
Lalu Andra yang mengetahui itu langsung datang dan memeluk tubuh yang selama ini jauh darinya.Andra tak mau melepaskan pelukannya saat ini ia tidak mau lagi kehilangan sosok perempuan yang sangat berarti baginya.
Tanika yang sadar kalau Andra memeluknya pun langsung melepas pelukannya dan sedikit menjauh.
"Kenapa?"tanya Andra bingung
"Gak papa"
"Lo ada masalah...cerita sama gue Tan"
"Gak ada Dra...thanks ya"Tanika tersenyum miris pada Andra.
"Pulang bareng ya?"
"Gak bisa deh kayaknya gue_"
"Gak ada penolakan"potong Andra cepat.
"Iya"
"Kantin?"
"Gak laper...lo aja nanti kalau laper juga kekantin"
"Yakin?"sebenarnya Andra sangat tidak yakin kalau Tanika tidak memiliki masalah.
"Ya"
"Oke jaga diri lo gue kekantin dulu ya,oh iya lo gak titip?"
"Gak usah"Tanika tersenyum menutupi rasa sakitnya pada Andra agar ia tak curiga.
Andra tersenyum dan pergi menuju kantin.Lalu tanpa Tanika tahu ada yang melihatnya berpelukan saat tadi.
Orang itu diam diam memendam rasa pada Andra,ia merasa kesal pada Tanika.Tanpa Tanika tahu orang tersebut adalah temannya juga yang menjadi musuhnya kini.
"Makasih Kai,dra...kalian memang baik tapi kenapa sekarang harus kek gini?"gumam Tanika pelan.
"Tanika"dari belakang ada yang mengejutkannya.Tanika menoleh kebelakang,ternyata itu adalah sahabatnya Kenzia.
"Ya ampun Ken...ada apa sih?"
"Tadi lo dicariin sama Adnan"
"Hah Adnan? Buat apa?"Tanika bingung karena ia merasa tidak pernah mencari gara gara pada Adnan.
Kenzia hanya mengedikkan bahu,lalu Tanika bangkit dari tempat duduknya.
"Dimana?"tanya Tanika kemudian
"Ditaman belakang sekolah"
"Oke gue kesana dulu"
"Hati hati....ntar kasih tahu gue ya?"teriak Kenzia
"Oke"
Sampainya Tanika ditaman belakang sekolah,disana sangat sepi tidak ada seorang pun.Tanika memutuskan untuk kembali kekelas namun dari balik pohon besar ada yang memanggilnya.Tanika menoleh dan melihat ada Adnan yang sedang duduk diatas dahan pohon itu.
"Tanika mau kemana?"teriaknya dari atas
"Tadinya mau kekelas...ada apa?"
"Sini naik"suruh Adnan
"Gue gak bisa panjat pohon"
"Ya udah gue turun ya"
"Ya"
Dengan mudah Adnan melompat dan turun tanpa ada luka sedikit pun,padahal tempat yang ia duduki sangat tinggi.
Tanika berjalan menghampiri Adnan dan duduk dibangku taman.Adnan duduk disamping Tanika sambil mengemil Snack nya tanpa menawarkan pada Tanika yang padahal dari tadi ia sangat ingin mencoba rasanya.
"Enak bangat ya makan sendiri?" Sindir Tanika.
Adnan hanya terkekeh geli dan menyodorkan snack itu pada Tanika,tanpa basa basi Tanika langsung mengambil semua Snack itu dari tangan Adnan.
"Laper?"tanya Adnan gemas melihat Tanika makan.
"Iya"
"Pulang bareng ya?"
"Gak"
"Lah kenapa? Nanti kalau gak dijemput mama lo gimana?" Itulah sosok Adnan yang selalu membuat wanita luluh dan bimbang lalu menerima ajakan Adnan dengan senang hati.
"Gue bisa naik taxi"Tanika sedang berusaha mencari alesan karena ia sudah diajak pulang duluan oleh Andra.
"Taxi bayar,kalau sama gue geratis loh"
"Gak usah bikin gue hutang budi deh...gue gak suka"
"Gue ikhlas kok...ya? Gak ada alesan apapun...intinya lo harus pulang bareng gue"ucap Adnan egois.
"Gimana ini? Gue bingung,harusnya gue gak kesini kalau tahu jadinya begini"batin Tanika menyesal.
"Kalau misalnya gue bilang udah ada yang ngajak pulang bareng sebelum lo, lo mau apa?"tanya Tanika tidak ada pilihan lain.
"Gue bakal bilang sama orang itu kalau hari ini Tanika bakal pulang bareng gue titik"
"Terserah lo deh"Tanika pasrah.
"Gak kekantin?"tanya Adnan.Tanika menggeleng sebagai jawaban,"kalo laper mending kekantin aja...emang kenapa? Ada maslah ya?"
"Gak juga"
"Gak usah bohong...keliatan ko dari mata lo"ucap Adnan meyakinkan Tanika.
"Kalau ada masalah,gak papa kok lo bisa curhat ke gue"lanjut Adnan.
"Lo kenapa sih baik sama gue?"
"Karena lo itu istimewa"
Degh
"Istimewa....what? Serius? Gue aja baru kenal lo pas gue gak dijemput dua hari yang lalu"batin Tanika gak percaya.
"Lo itu kaya udara"
"Hah? Kenapa harus udara?"tanya Tanika memotong kalimat Adnan.
"Diem...gue mau gombalin elo" ucap Adnan,"kalau gak ada udara maka makhluk hidup gak akan bisa bernafas dan bagi mereka udara itu penting...sama kek gue,lo itu selalu penting dalam hidup gue...makanya gue bilang kalo lo itu istimewa"ucap Adnan tanpa melihat kearah Tanika.
"Kenapa lo gak liat gue nan?"tanya Tanika.
"Karena gue tahu kalau saat ini wajah lo lagi merah dan kalau gue liat lo maka lo gak akan ngeliat gue,melainkan akan nunduk nyembunyiin wajah merah lo"jawab Adnan santai.
"Terserah lo deh....gue mau kekelas"Tanika bangkit dari tempat duduknya tapi tangannya ditahan oleh Adnan.
Tanika menoleh kearah Adnan sambil menatap aneh pada Adnan.
"Jangan kabur ya? Bel gue udah ada didepan kelas lo"lalu Adnan melepas tangan Tanika dan membiarkannya kekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [End]✔
Teen FictionCinta akan tumbuh dengan sendirinya dan akan pergi tanpa seijinnya. Perjuangan untuk mendapatkan cinta itu gak segampang kita bilang "maaf"cinta itu membutuhkan suatu kesabaran untuk melewati segala rintangan.Untuk mendapat cinta itu gak segampang n...