Saat ini keadaan kelas yang biasanya ramai penuh tawa sekarang menjadi hening dan mencekam. Semua berubah kala ketiga sejoli itu berpisah dan menjadi sebagai musuh, banyak murid yang ingin kembali menyatukan mereka namun selalu gagal dan ditentang keras oleh Malvin dan Zean.
Ketiga sifat mereka memang sangat keras kepala, bahkan sekarang persahabatan antara Kaira dan teman temannya pun menjadi korban. Zean yang juga menjauhi Kaira termasuk sahabat nya, jadi Zean juga menjauh dengan Rasi yang bernotabe sebagai calon pacarnya.
Zean yang lebih memihak Andra dan Malvin yang memihak Kaira, namun akhir akhir ini Kaira sempat beradu mulut dengan Malvin karena Kaira yang merasa bersalah. Kaira merasa kalau terpisahnya persahabatan tiga sejoli itu dikarenakan dirinya pun menyuruh Malvin untuk minta maaf pada Andra dan Zean, namun Malvin bukanlah lelaki yang pantang menarik omongannya, ia sangat keras kepala dan pendendam.
" Malv" panggil Kaira
Namun sejak satu minggu ini Malvin acuh padanya dan marah karena tetap bersikeras menyuruh Malvin untuk mengakui kesalahnnya dan meminta maaf.
Malvin yang merasa dipanggil menulikan pendengarannya dan malah asik dengan hapenya, ia sedang digosipkan dekat dengan siswa bernama Tara itu.
" Maaalv" panggil Kaira tak mau menyerah, tapi kalau begini caranya Kaira juga merasa jerah. Jadi Kaira memilih untuk berjalan menghampiri meja Tanika dan Andra.
" Tan... gue minta maaf ya atas tuduhan gue terhadap temen temen lo" lirih Kaira terpaksa walau sebenarnya tak mau. Tanika sangat ingin membalas permintaan maaf dari mantan temannya itu pun terpaksa harus menjadi acuh karena sang pacar yang menyuruhnya untuk menjauhi Kaira dan kawannya.
Kaira yang tak mendapat balasan pun berjongkok dihadapan Tanika dan memohon agar wanita belasteran Belanda itu memaafkannya.
" eh cewek gak tahu diri ngapain lo?!" Tanya Andra sinis, sekarang benar benar berubah. Sikap Andra yang dulunya baik padanya sekarang menjadi acuh dan sinis.
" tanpa gue jawab pun lo udah tahu kalau misalnya lo punya kuping dan mata untuk digunain" jawab Kaira tak kalah sinis.
" hh udah tahu Tanika gak mau maafin,ngapain lo kesini? Merasa bersalah?" Tanya Andra jutek
" udahlah dra" Zean menenangkan hati Andra agar tak terpancing emosi.
" gue rasa gue gak perlu dengerin ocehan gak penting dari mulut busuk lo Andra" balas Kaira
" heh kalau kedatangan lo kesini cuman buat masalah mending lo pergi aja deh" kali ini Tanika yang mengatakannya, Kaira tak percaya Tanika berbicara padanya walaupun gadis itu berniat untuk mengusirnya.
" oke... sekarang lo udah mau bicara sama gue walaupun lo ngusir gue" ucap Kaira tersenyum.
" cewek aneh"gumam Andra
Malvin yang tahu kalau Kaira menjatuhkan harga dirinya pun berjalan menarik lengan Kaira kencang dan membawanya keluar. Sepanjang jalan koridor, banyak yang menatap mereka berdua aneh. Malvin terus membawa Kaira dan menghempaskan gadis itu kasar kerumput saat mereka sampai di lapangan belakang sekolah.
" lo kenapa sih Mal?" Tanya Kaira
" lo yang kenapa?! Kai!!" Bentak Malvin yang sudah mulai emosi. Lalu ia melihat kesekeliling dan kembali menatap Kaira.
" kenapa apanya Mal?!"
" kenapa lo jatohin harga diri lo hah?!"
" heh lu kira gue jalang, cabe cabe an apa yang mau jatohin harga diri !! Gue cuman minta maaf doang emang salah?!!"
" iya lo salah"
" ih najis cowok gila, persetan harga diri lo!!" Teriak Kaira dan langsung berlari meninggalkan Malvin. Sebelum pergi kaira tak lupa menginjak kaki Malvin dan menendang tulang kering lelaki itu.
" shit!! Sakit anying" umpat Malvin memegangi tulang keringnya yang sakit.
" Mal!" Tiba tiba terdengar suara seseorang yang memanggilnya dari belakang pohon. Malvin tersenyum dan melangkah mendekat pada orang tersebut.
♡♡♡
Disisi lain Andra sedang duduk dikantin dengan Tanika, memang sekarang Andra lebih posesif pada pacarnya. Ia sedari tadi terus melihat pada layar hapenya menunggu sebuah pesan muncul.
" udah saatnya kok belom ada sih?!" Gerutu Andra kesal karena pesan tersebut tak kunjung muncul.
" kenapa dra?" Tanta Tanika
" ini loh belum ada tanda tanda" jawab Andra greget
" sabar aja dra tar juga pasti kita tahu"
" iya... eum lo mau makan apa?"
" ini lagi makan dra"
" owalah lupa hehehe" cengir Andra
♡♡♡
Saat berjalan melewati gudang, Kaira sempat mendengar sebuah suara bising bising dari dalam sana. Dengan ke kepoan yang besar, Kaira memutuskan untuk menguping dan tak lupa ia merekam setiap ucapan sang geng oppayh sweager . Setelah dikiranya informasi itu cukup, Kaira berjalan kembali menuju kelasnya.
Dengan langkah yang bisa dibilang cepat Kaira berlari menuju kelas, namun saat dijalan ia tak sengaja melihat Malvin sedang tatap tatapan dengan gadis yang akhir akhir ini dekat dengannya.
Anj*ng berasa liat drama india gua batin Kaira kesal. Pastilah Kaira kesal, secara dia adalah pacarnya Malvin sekarang. Tapi, Malvin malah berdua dua'an dengan wanita lain.
" sakit anjay" namun bukannya menangis, Kaira malah tersenyum.
" kai" tiba tiba saja ada sebuah tangan yang memegang bahunya, dengan cepat Kaira membalik badan dan melihat siapa pelakunya.
Setelah kaira tau pelakunya ia tersenyum manis, namun jika lebih dalam melihat ke dalam manik matanya, dalam senyuman itu terukir jelas kekecewaan.
" lo ngapain disini?" Tanya orang itu.
" aku gak ngapa ngapain ko kak"
"Owh,, yaudah kalo gitu mau kekantin gak?" Tawarnya.
Kaira menggelang, " enggak kak makasih, aku mau kekelas ajah" tolaknya. Sungguh saat ini Kaira hanya ingin ke kelas dan memberikan kabar ini pada teman temannya.
Vanegas tersenyum dan memperlihatkan lesung pipi nya. Manis, satu kata yang terlintas diotak Kaira.
"Oke kalau gitu gua anter" Vanegas mengacak rambut Kaira pelan. Lalu Kaira mengangguk tanda setuju dan mereka jalan beriringan menuju kelas.
" pacar gua selingkuh anjay" ucap Malvin yang tak sengaja melihat pemandangan suram tadi.
"Sekarang mah kebalik, bukannya cewek yang ngerebut cowok tapi malah cowok yang ngerebut cewek, berasa malu gua anjay sebagai kaum adam yang tampan" Malvin dengan segala kritikannya.
BERSAMBUNG...

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [End]✔
Fiksi RemajaCinta akan tumbuh dengan sendirinya dan akan pergi tanpa seijinnya. Perjuangan untuk mendapatkan cinta itu gak segampang kita bilang "maaf"cinta itu membutuhkan suatu kesabaran untuk melewati segala rintangan.Untuk mendapat cinta itu gak segampang n...