Part 12

69 7 0
                                        

"Ya ampun gue takut...gue takut"batin Eriska ketakutan.Ia terus berlari tanpa memperdulikan keadaan disekelilingnya dan sampai akhirnya ia tak sengaja menabrak seorang lelaki.Lalu lelaki itu terjatuh,begitu juga dengannya.

"Buset dah jalan itu pake mata dong!"bentak lelaki itu.

"Hiks..maaf...hiks...aku gak sengaja...hiks"lelaki itu langsung menghampiri Eriska dan mengulurkan tangannya berniat membantu Eriska,tapi sayang usahanya sia sia Eriska bangun dan langsung berlari sambil menangis.

"Apa jangan jangan dia nangis gara gara gue bentaknya terlalu tegas...ah tapi perasaan B aja"batin lelaki itu bingung.

Lalu ia berlari menyusul Eriska karena ia takut dengan keadaan Eriska saat ini apalagi ia mengira kalau Eriska menangis karena dirinya terlalu tegas.

Ia berlari mengikuti wanita itu sampai keluar dari dalam rumah sakit,disana ia bisa melihat wanita itu sedang duduk dibangku taman depan rumah sakit.Lelaki itu mendekat dan sekarang ia sedang berdiri dihadapan Eriska yang sedang sibuk dengan air matanya yang terus mengalir sampai ia tidak menyadari kalau ternyata ia sedang diperhatikan oleh lelaki tersebut.

Lelaki itu merasa bosan menunggu wanita itu menyadari kalau dari tadi ia berdiri dihadapannya,lalu ia berdeham"ekhm.."sontak Eriska langsung menengok.

"Siapa ya?"tanyannya dengan suara yang sedikit serak.

"Ck...lo tadi yang nabrak gue"decaknya malas.

Eriska menyeka air matanya dengan tangannya dan menunduk"maaf...tadi gak sengaja"ucap Eriska menundukan kepala.Perlahan ia meraskan kalau terdapat tangan yang mengalug dilehernya,Eriska langsung menoleh dan ternyata itu adalah lelaki tadi yang duduk disebelahnya dan merangkulnya.

"Maaf...tadi gue bentak lo"ucap lelaki itu sedikit dingin tapi lembut.

"Sebenarnya aku nangis bukan karena kakak"jelasnya,lelaki itu langsung melepas rangkulannya.

"Maksud lo?? Jadi tadi gue berusaha nenangin lo itu percuma dong?"Eriska hanya melihatkan senyumannya dan berusaha menutupi kesedihannya saat ini.

"Maaf"ucap Eriska kembali

"Lo kenapa nangis?"tanya lelaki itu tiba tiba,Eriska menoleh dan berusaha menatap wajahnya tapi lelaki itu menggunakan masker dan topi hitam.Jadi Eriska tak bisa mengenalinya.
"eh gak jadi...bukan urusan gue juga,hati hati gue pergi dulu ya"lelaki itu menepuk bahu Eriska pelan sebelum pergi.

Sebenarnya hari ini ia sedang sedih plus senang.Lalu Adi datang dan langsung memeluk badan Eriska.Wanita yang ia peluk hanya diam tidak bergeming lalu tangisan wanita itu pecah di pelukannya.
"Sory ya...tadi gue telat"bisik Adi pelan pada Eriska.

"ERISKA"teriak Sasa dan tiga temannya yang sedang datang mendekat.

"Maaf kak aku_"ucapan Eriska terpotong karena Adi langsung mengecup dahi Eriska dan menariknya kepelukan Adi.

"Gak...kamu gak salah,ini salah gue...dek...gue suka sama lo.gue sayang sama lo,gue gak mau orang yang selama ini gue cari tahu tentangnya sekarang tengah menangis didepan gue dan ia menangis karena merasa bersalah padahal ini bukan salahnya"jelas Adi panjang lebar,membuat Eriska menangis bahagia dipelukan Adi.Mukanya saat ini pasti sedang merah semerah buah tomat matang.

#Flashback#

Saat pagi,ia tak sengaja melihat gadis manis sedang berjalan tergesa gesa.Tingkah gadis itu berhasil menarik perhatian sang Adi Saputra.Adi adalah anak terdingin disekolahannya setelah Afran,tapi hari ini ia berhasil menemukan gadis yang selama ini dia cari.
"Gua suka ngeliat senyumnya...manis"gumamnya pelan dan tanpa ia sadari.Lalu ada temannya yang tak sengaja lewat dan mendengar.

First Love [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang